Ilustrasi pengusaha di era digital/istimewa
Jakarta — Pemerintah tengah menyiapkan model pendanaan usaha rintisan (startup/rintisan) berbasis Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam Paket Kebijakan Ekonomi Tahap XIV. Hal ini siambut baik oleh Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi). Dan Hipmi menyatakan siap mengawal paket ekonomi ini sebab sejalan dengan aspirasi pelaku usaha pemula.
Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan, dengan pesatnya jumlah pengguna internet di tanah air membuat usaha rintisan menjamur dimana-mana utamanya di kalangan pelaku usaha muda dan pemula. Dia mengatakan, saat ini pengguna internet di Indonesia melebihi dari 100 juta orang.
Tak hanya itu, usaha startup ini juga ditopang oleh membengkaknya jumlah mobile subscriber sebanyak 338,4 juta pelanggan dan menjamurnya pengguna media sosial hingga 72,3 juta orang. Integrasi mobile subscriber, netizen, dan pelanggan media sosial ini, elah menciptakan potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar. “Saat ini valuasi pasar e-commerce kita mencapai US$ 1,7 miliar dengan digital consumer mencapai 51 juta orang,” pungkas Bahlil.
Melihat peluang ini, Hipmi mendukung paket ekonomi XIV ini. Paket ini, khususnya KUR, diharapkan dapat membantu startup untuk memiliki akses pembiayaan ke lembaga keuangan. (selanjutnya : Risiko Pembiayaan ke Start Up)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More