Jakarta – Proyek strategis nasional milik PT Amman Mineral Industri Tbk (AMMAN) yang telah rampung sebagian atau mencapai 51,36%, pada hari ini (20/6) dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka melakukan kunjungan kerja ke area smelter tembaga.
Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi mendapatkan penjelasan rinci mengenai kegiatan operasional pertambangan di tambang terbuka Batu Hijau serta alur pengolahan konsentrat tembaga, yang akan berhilir ke smelter AMMAN yang saat ini dibangun dan berharap area smelter tersebut akan selesai sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan, yaitu pada pertengahan tahun 2024.
“Saya hanya ingin memastikan bahwa progresnya sesuai dengan perencanaan dan selesai pertengahan tahun depan,” ucap Jokowi di Sumbawa Barat, 20 Juni 2023.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga terus menegaskan pentingnya hilirisasi industri guna terealisasinya industri hilir pertambangan yang membawa manfaat bagi perekonomian nasional.
Di samping itu, Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau, menjelaskan bahwa smelter yang memiliki kapasitas 900 ribu ton konsentrat tembaga per tahun ini, diupayakan tuntas sesuai target baru dari pemerintah, yaitu Mei 2024.
“Kami telah memberikan paparan kepada Bapak Presiden, bahwa saat ini AMMAN sedang mengejar target penyelesaian konstruksi smelter sesuai batasan peraturan perundangan yaitu akhir Mei 2024. Kami berharap dukungan penuh dari Pak Presiden, agar konstruksi smelter dapat sesuai dengan jadwal, melalui adanya kolaborasi sinergis dengan seluruh lembaga atau instansi pemerintahan yang terkait,” ujar Rachmat dalam kesempatan yang sama.
Dari sisi konstruksi, pemasangan tiang pancang untuk bangunan utama smelter AMMAN telah rampung sepenuhnya, berbagai peralatan berat dan struktur dasar bangunan juga telah rampung difabrikasi pada akhir Februari 2023, dan mulai dilakukan instalasi dua bulan setelahnya, dimana pengadaan barang juga telah mencapai 60%.
“Serapan biaya secara teoritis untuk proyek telah menembus angka lebih dari USD507,53 juta, dari total investasi USD982,99 juta. Perhitungan tersebut sesuai dengan realisasi serapan anggaran untuk konstruksi smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional,” imbuhnya.
Adapun, AMMAN juga senantiasa menjalankan operasional dengan prinsip berkelanjutan, dimana salah satunya adalah pengoperasian PLTS ground mounted terbesar di Indonesia yang saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas puncak 26,8 Megawatt sejak Juni 2022.
“Dengan PLTS tersebut, Perseroan dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 hingga 40.000 ton/tahun. Peningkatan produktivitas dan efisiensi haul truck juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30%,” tambah Rachmat. (*)
Editor: Galih Pratama