Poin Penting
- Volume transaksi QRIS ALTO Network tumbuh lebih dari 300% yoy, mencapai 2 miliar transaksi pada kuartal III-2025.
- Pertumbuhan ALTO melampaui rata-rata nasional yang dicatat BI sebesar 147,65% yoy.
- ALTO aktif mengembangkan QRIS Tap In Tap Out dan Cross Border, memperluas jangkauan ke Singapura, Malaysia, Jepang, Tiongkok, hingga negara lain di Asia.
Jakarta – Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) masih menjadi instrumen pembayaran primadona di Indonesia. Dampaknya turut dirasakan oleh penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran seperti PT ALTO Network (ALTO Network).
CEO ALTO Network, Gretel Griselda menyebut, volume transaksi QRIS di perusahaannya tumbuh lebih dari 300 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Kalau dilihat dari secara keseluruhan, seluruh transaksi QRIS yang ada di ALTO Network, kami bahkan tumbuh lebih tinggi daripada nasional. (Volume transaksi) kami tumbuh di 300 persen,” kata Gretel saat ditemui Infobanknews di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Kamis, 30 Oktober 2025.
Baca juga: BI Mulai Uji Coba QRIS di Korea Selatan
Tak hanya itu, volume transaksi QRIS di ALTO Network telah menembus 2 miliar transaksi pada kuartal III-2025. Sebagai perbandingan, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan volume transaksi QRIS nasional pada September 2025 sebesar 147,65 persen yoy.
Gretel optimistis momentum pertumbuhan QRIS masih akan terus berlanjut, terutama dengan hadirnya inovasi produk baru seperti QRIS Tap In Tap Out yang telah melakukan soft launching.
“Untuk QRIS Tap In Tap Out, ALTO Network bahkan merupakan switching pertama yang memiliki lab untuk testingnya. Jadi, tentunya kami selalu berusaha untuk mendukung seluruh inisiatif dari Bank Indonesia,” tegas Gretel.
Mulai Bidik Pasar Internasional
Produk QRIS Cross Border yang pertama kali diluncurkan pada 2021 kini juga mulai dikembangkan secara serius oleh ALTO Network. Bermula dari kerja sama dengan Thailand, kini QRIS dapat digunakan di Singapura, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok.
Ke depan, QRIS Cross Border juga diproyeksi akan diperluas ke Vietnam, Laos, Filipina, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Menurut Gretel, pertumbuhan transaksi QRIS Cross Border di ALTO Network masih tergolong pesat.
“Kalau dari sisi QRIS Cross Border, tren pertumbuhan persentase kami sama dengan nasional, kurang lebih sekitar 100 persen,” paparnya.
Baca juga: Awal 2025, ALTO Network Rambah Pasar Global dengan Maskot ASKARA
Ia menambahkan, meskipun terdapat tantangan seperti harmonisasi regulasi antarnegara dan kemauan issuer di luar Indonesia, kolaborasi lintas negara tetap menunjukkan kemajuan positif.
Namun begitu, melihat tren tersebut, Gretel mengapresiasi peran Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dalam memperluas adopsi QRIS di luar negeri.
“Perannya (BI dan ASPI) sebenarnya menurut saya sudah cukup baik. Dalam artian seluruh QR Cross Border ini sekarang memang sudah G2G. Jadi, memang ASPI dan BI yang melakukan negosiasi kepada negara tetangga,” tukasnya (*) Mohammad Adrianto Sukarso









