Jakarta – PT Bank Permata Tbk mengumumkan laba bersih di kuartal III 2017 sebesar Rp708 miliar, dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp1,23 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal Ini mencerminan peningkatan kualitas aset dan kedisiplinan dalam pengelolaan biaya.
Direktur Utama PermataBank, Ridha DM Wirakusumah mengatakan, perseroan terus menjaga profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan modal yang kuat dan neraca keuangan yang lebih sehat sebagaimana tercermin dalam kinerjanya di kuartal III tahun ini
“Strategi kami untuk meningkatkan kualitas aset dan penguatan manajemen risiko akan memposisikan pertumbuhan Bank ke depan,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Infobank, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.
Sementara dari sisi penyaluran kredit menjadi lebih rendah dibandingkan tahun lalu atau turun 17 persen. Namun demikian, kata dia, Unit Usaha Syariah perseroan mengalami pertumbuhan kredit sebesar 16 persen (yoy) di kuartal III tahun ini.
Pada Kuartal III 2017 ini, PermataBank masih mampu menjaga likuiditasnya yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 83 persen dibandingkan dengan 86 persen pada periode yang sama tahun lalu. Bank juga terus memperbaiki struktur pendanaannya,
“Ini terlihat dari rasio CASA yang lebih tinggi yaitu 50 persen dibandingkan dengan 43 persen tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan giro dan mengurangi Deposito Berjangka yang mahal. Tumbuhnya CASA akan terus menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang murah dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sementara itu, permodalan bank yang kuat juga tercermin dari rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang masing-masing sebesar 15,6 persen dan 18,8 persen, atau jauh lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku. Hal ini disebabkan kinerja PermataBank yang sudah semakin membaik di tahun ini.
PermataBank terus berupaya meningkatkan kualitas asetnya melalui penjualan asset, restrukturisasi dan perbaikan aset secara proaktif. Hal ini menyebabkan rasio NPL Gross dan Net mengalami perbaikan masing-masing sebesar 4,7 eprsen dan 1,8 persen pada 30 September 2017 dibandingkan dengan 4,9 persen dan 2,5 persen pada periode yang sama tahun lalu dan 8,8 persen dan 2,2 persen di Desember 2016.
Sedangkan NPL Coverage Ratio yang tercatat lebih tinggi yakni sebesar 175 persen dibandingkan dengan 166 persen di Juni 2017, 122 persen di Desember 2016 dan 98 persen di bulan September 2016 mengindikasikan bahwa perseroan terus menerus memitigasi potensi kerugian kreditnya secara berhati-hati.
“Kami yakin PermataBank dapat kembali ke kinerjanya yang semakin kuat dengan membangun peran kami sebagai agen pengembang (agent of development) bagi nasabah dan klien. Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan kami, terutama nasabah dan pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan mereka yang berkesinambungan,” tutupnya. (*)