Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat total laba bersih Kuartal III 2017 sebesar Rp1,9 triliun atau meningkat 41,4 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama yakni sebesar Rp1,3 triliun, yang ditopang oleh peningkatan pendapatan tol dan usaha lain sebesar Rp6,8 triliun atau meningkat 4,7 persen dibandingkan kuartal III 2016.
Corporate Secretary Jasa Marga, M. Agus Setiawan merincikan, untuk pendapatan tol tercapai sebesar Rp6 triliun atau naik sebesar 2,6 persen dibandingkan dengan kuartal III tahun 2016 yakni Rp5,9 triliun. Sedangkan untuk pendapatan usaha lain tercatat sebesar Rp718,1 miliar atau mengalami kenaikan 26,3 persen dari Kuartal III 2016 yakni Rp568,6 miliar.
Kinerja yang positif tersebut, ikut menopang total aset Jasa Marga di Kuartal III 2017 yang tercatat sebesar Rp68,7 triliun atau tumbuh 28,5 persen dari aset 2016 yaitu Rp53,5 triliun, di mana faktor utama kenaikan aset berasal dari hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp44,7 triliun dari sebelumnya Rp34,7 triliun atau tumbuh sebesar 28,8 persen.
Pada sisi EBITDA, kinerja Jasa Marga mencerminkan hasil yang sangat baik, hal ini seiring dengan aktivitas investasi yang dilakukan, Jasa Marga berhasil memperoleh EBITDA sebesar Rp3,9 triliun, atau tumbuh 5,32 peren dibandingkan Kuartal III 2016. Selain itu, margin EBITDA juga tumbuh mencapai 58,9 persen dimana sebelumnya di kuartal III 2016 sebesar 58,5 persen.
Sebagai upaya terus meningkatkan kapasitas investasi, Perseroan telah berinovasi melakukan beberapa strategi pendanaan. Salah satunya adalah dengan melakukan Sekuritisasi Pendapatan Tol, memanfaatkan aset yang telah ”mature” untuk pembiayaan hutang tanpa menimbulkan beban bunga.
“Jagorawi merupakan ruas pertama yang dilakukan sekuritisasi sebesar Rp2 triliun dengan tenor 5 tahun. Produk ini mendapatkan apresiasi yang positif sehingga mencapai oversubscribed 2,4 kali,” ujar dia dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat, 4 November 2017.
Selain itu, inovasi pendanaan juga dilakukan di level proyek atau anak perusahaan. Perseroan melalui PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ), mengeluarkan produk Project Bonds di bulan Oktober lalu yang juga mendapatkan apresiasi positif. Produk ini diterbitkan sebagian besar untuk pelunasan kredit investasi anak perusahaan tersebut, dengan beberapa keuntungan yaitu rate yang tetap dan lebih rendah serta tenor yang lebih panjang, serta pembayaran pokok atas pinjaman dapat menyesuaikan kemampuan cash flow dari project.
Sedangkan dari sisi peningkatan pelayanan operasional, untuk mengurangi kepadatan Jasa Marga telah memberlakukan integrasi sistem transaksi untuk ruas Jakarta-Tangerang dengan ruas Tangerang-Merak milik PT Marga Mandala Sakti (MMS). Selain itu, Jasa Marga juga berhasil memberlakukan Perubahan Sistem Transaksi di Jalan Tol Jagorawi menjadi sistem transaksi terbuka, yang sebelumnya adalah sistem transaksi tertutup.
“Dengan kedua skema pelayanan baru tersebut, Jasa Marga membongkar Gerbang Tol Barrier seperti GT Karang Tengah, GT Cibubur Utama dan GT Cimanggis Utama yang kerap menjadi simpul kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Tangerang maupun di Jalan Tol Jagorawi,” paparnya.
Selain melakukan integrasi dan perubahan sistem transaksi, pada Oktober 2017 Jasa Marga turut mendukung program Pemerintah Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Jalan Tol yg dicanangkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bank Indonesia dengan mengimplementasikan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR No.16/PRT/M/2017.
“Dengan program ini, diharapkan transaksi di Gerbang Tol menjadi lebih mudah, cepat dan praktis sehingga dapat mengurangi antrean serta sebagai salah satu upaya untuk melakukan efisiensi biaya operasional di masa yang akan datang,” tutupnya. (*)