Jakarta – Bank BTPN Syariah mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2023. Mereka berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp425 miliar.
Capaian tersebut tak lepas dari kinerja keuangan yang moncer. Ini terlihat dari sisi total asset yang mencapai Rp22,1 triliun dan pembiayaan hingga Rp11,8 triliun tumbuh 11,1% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp10,6 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator.
Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 51,7%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) terjaga di level yang efisien pada Rp12,8 triliun.
Baca juga:Usai Cetak Laba Rp15,56 Triliun, Saham BBRI Langsung Terbang
Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah mengatakan, sebagai satu-satunya bank umum syariah yang fokus melayani masyarakat inklusi, pihaknya membuka akses keuangan dengan melayani langsung ke sentra-sentra di pelosok Indonesia dan menempatkan para petugas lapangan atau yang biasa disebut Community Officer.
“Hingga saat ini kami sudah menjangkau 2.600 kecamatan di 23 provinsi Indonesia. Untuk memudahkan para community officer dalam melayani, kami menyediakan tempat tinggal serta moda transportasi mendekati sentra nasabah agar mobilitas mereka lebih mudah,” ungkap Fachmy dalam keterangan resminya, Jumat, 28 April 2023.
Dia melanjutkan, peran mereka tak sekadar menjadi perantara dalam membuka akses keuangan, tetapi juga memberikan akses pengetahuan melalui program pendampingan yang diberikan.
“Pendampingan dan melayani langsung ke sentra nasabah inilah yang menjadi kunci dari pelayanan BTPN Syariah selama ini untuk terus tetap tumbuh bersama masyarakat inklusi dan berbeda dengan bank-bank lainnya,” ungkapnya.
Baca juga: Momentum Lebaran, BSI Optimis Tren Pembiayaan Meningkat
Selain akses keuangan dan pengetahuan, kata Fachmy, kini BTPN Syariah juga memberikan akses lain. Di antaranya akses suplai barang dan akses pasar.
“Kami percaya semua masyarakat Indonesia dari berbagai segmen manapun berhak mendapatkan akses keuangan yang tepat serta akses yang lebih luas lagi,” tutup Fachmy.(*)