News Update

KSEI Kantongi Fatwa MUI Untuk Layanan Transaksi Efek

Jakarta – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akhirnya resmi memperoleh fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Pelaksanaan Layanan Jasa Penyimpanan dan Penyelesaian Transaksi Efek serta Pengelolaan Infrastruktur Investasi Terpadu.

Menurut Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi, sejak 2001 DSN-MUI telah mengeluarkan tiga fatwa yang menjadi dasar berinvestasi di pasar modal, seperti Fatwa DSN-MUI yang terbit pada 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah.

“Indonesia merupakan pasar potensial bagi pertumbuhan produk-produk investasi yang berdasrkan prinsip syariah,” Friderica usai menerima penyerahan Fatwa Nomor 124/DSN-MUI/XI/2018 dari Sekretaris DSN-MUI, Anwar Abbas di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin, 1 April 2019.

Selain itu, lanjut Friderica, sebelum memiliki Fatwa Nomor 124/DSN-MUI/XI/2018, dasar berinvestasi di pasar modal juga dipayungi oleh Fatwa DSN-MUI Tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.

Selanjutnya, ada juga Fatwa DSN-MUI Tahun 2011 tentang Prinsip Syariah dalam menkanisme perdagangan efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Fatwa ini mengatur tentang prosés transaksi di Bursa serta penerbitan indeks saham syariah di pasar modal.

“Penerapannya juga didukung oleh Perusahaan Efek yang memiliki aplikasi berupa online trading syariah. Di pasar modal Indonesia, terdapat lebih dari 50 persen saham yang ada di Bursa merupakan saham berbasis syariah,” papar Friderica.

Dengan adanya Fatwa Nomor 124lDSN-MUI/Xl/2018 tersebut, menurut dia, bursa saham Indonesia semakin lengkap memiliki dasar-dasar yang sesuai prinsip syariah dan bisa menjadi acuan serta pegangan dalam berinvestasi.

Lebih lanjut Friderica menyatakan, penerbitan fatwa ini merupakan inisiatif KSEI yang didukung DSN-MUI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Orgnization (SRO). Dia berharap, fatwa ini bisa memantapkan berinvestasi secara syariah pada beragam produk pasar modal.

“Karena, mulai dari proses transaksi di Bursa hingga proses penyelesaian di KSEI sudah sesuai dengan prinsip syariah serta proses penerbitan Reksa Dana yang dikelola dalam nfrastruktur investasi terpadu di KSEI pun telah sesuai dengan prinsip syariah,” tutup Friderica. (*)

Apriyani

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

4 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

5 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

5 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

6 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

6 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

7 hours ago