Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga November 2024 dengan membukukan laba Rp50,47 triliun. Raihan laba ini naik 14,32 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp44,15 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, 27 Novemver 2024, kenaikan laba bank yang dipimpin Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur ini ditopang kinerja intermediasi yang moncer. Per Novemver 2024, BCA menyalurkan kredit 875,78 triliun, naik 15,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp758,43 triliun.
Pertumbuhan kredit BCA ini di atas rata-rata industri perbankan. Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit perbankan pada November 2024 tercatat tumbuh 10,79 persen secara tahunan (yoy).
Realisasi kredit tersebut mendorong pendapatan bunga bersih BCA. Per November 2024, pendapatan bunga bersih meningkat 9,28 persen menjadi Rp70,16 triliun dari sebelumnya Rp64,20 triliun pada November 2023.
Baca juga: BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban
Baca juga: Simak Jadwal Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bank Indonesia 2025
Kenaikan bunga bersih tersebut dipicu oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar Rp80,82 triliun, dan beban bunga juga tercatat turun signifikan menjadi Rp10,66 triliun.
Kemudian, pendapatan komisi juga tumbuh 7,19 persen menjadi Rp16,28 triliun, memperkuat kontribusi bisnis non-bunga terhadap pendapatan BCA.
Dari sisi funding, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA tumbuh 3,48 persen, dari Rp1.072,13 triliun pada November 2023 menjadi Rp1.109,46 triliun per November 2024.
Rinciannya, komponen giro mencatat peningkatan 5,55 persen menjadi Rp353,09 triliun, sementara tabungan tumbuh 3,75 persen menjadi Rp551,76 triliun.
Namun, penurunan signifikan terjadi pada deposito, yang turun drastis dari Rp205,83 triliun di November 2023 menjadi Rp19,61 triliun di November 2024. Ini mencerminkan pergeseran preferensi nasabah ke produk simpanan yang lebih likuid.
Jelang akhir 2024, BCA tercatat memiliki total aset Rp1.415,41 triliun, naik 4,50 persen dibandingkan Rp1.354,49 triliun pada November 2023. Hal ini menunjukkan kemampuan BCA dalam menjaga fundamental yang kuat di tengah kompetisi industri perbankan. (*)