Jakarta – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan angka pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2018 mendatang diangka 10 persen hingga 12 persen. Proyeksi tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit akhir tahun 2017 yang diproyeksikan hanya berkisar 8 persen sampai 10 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Grup Departemen Kebijakan Makro Prudensial Bank Indonesia Retno Ponco W. pada seminar Indonesia Risk Management Outlook 2018 di Hotel Fairmont Jakarta.
“Kredit perbankan pada akhir tahun 2017 diperkirakan sekitar 8 persen dan kami optimis akan kembali meningkat pada 2018 menjadi 10 persen hingga 12 persen seiring dengan penuruan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate,” jelas Retno di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis 7 Desember 2017.
Retno menjelaskan, walau kredit diprediksi akan meningkat namun pertumbuhan kredit masih saja menemui kendala lantaran kecenderungan kredit bermasalah.
Salin itu Retno menambahkan, salah satu tantangan yang sedang dihadapi perbankan pada saat ini ialah meyakinkan korporasi dan perbankan agar bisa menyelesaikan konsolidasi. Dirinya mengaku pihaknya terus menunggu konsolidasi perbankan meski secara bertahap.
Sebagai bahan informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit pada bulan Oktober 2017 telah mencapai Rp4.588,5 triliun atau tumbuh 8,0 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit perbankan di Oktober 2017 itu didorong oleh pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit konsumsi.