Bandung–Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih bisa menurunkan GWM Primer (Giro Wajib Minimum Primer). Hal ini dikarenakan BI masih memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Saat ini, GWM Primer dalam rupiah berada pada level 6,5%.
Menurut ekonom dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual, adanya pelonggaran kebijakan moneter yakni dengan menurunkan GWM Primer ini, maka akan mendorong pembiayaan perbankan yang saat ini tengah lesu.
“Sekarangkan GWM-nya 6,5%, mungkin masih ada ruang untuk GWM turun lagi. Ya kisaran turunnya menjadi 5,5-6% GWM-nya,” ujar David di Bandung, Sabtu, 15 Oktober 2016.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, saat ini pertumbuhan kredit perbankan yang dirilis oleh bank sentral per Agustus 2016 hanya 6,7% secara tahunan (year on year/ yoy) atau lebih rendah jika dibandingkan dengan Juli 2016 yang sebesar 7,6% (yoy). (Selanjutnya : Fokus kebijakan mendorong permintaan kredit…)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More