Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI mencatat kredit segmen korporasi tumbuh sebesar 18,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) di Juni 2024.
Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan terdapat tiga sektor penopang penyaluran kredit korporasi di Perseroan pada kuartal II 2024.
“Tiga sektor ekonomi dengan penyaluran kredit terbesar di segmen korporasi secara year on year adalah perdagangan, energi & natural resources, serta perindustrian,” kata Novita dalam konferensi pers Public Expose Live 2024, Jumat, 30 Agustus 2023.
Baca juga: BNI Beri Bocoran Dividen Tahun Buku 2024, Bakal Lebih Besar?
Adapun, BNI mencatat pertumbuhan kredit hingga Juni 2024 sebesar 11,7 persen yoy menjadi Rp727 triliun. Angka ini meningkat pertumbuhan kredit di kuartal pertama yang sebesar 9,6 persen yoy.
Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi sebesar 18,7 persen yoy menjadi Rp403,1 triliun, serta segmen konsumer yang tumbuh 15,1 persen yoy menjadi Rp132,7 triliun.
Novita menjelaskan secara umum BNI masih melihat loan demand yang cukup baik di seluruh sektor ekonomi hingga akhir 2024 ini, antara lain pada sektor telekomunikasi, manufaktur dan energi.
“Sektor Renewable Energy juga terus berkembang sebagai sektor yang prospektif. Sebagai bank sistemik, penting juga bagi BNI untuk memiliki eksposur yang terdiversifikasi di berbagai sektor yang memiliki karakteristik prospektif atau defensive, dengan fokus pada top tier clients,” jelasnya.
Baca juga: Kinerja BNI Semester I 2024 Tumbuh Solid, Segmen Ini Penopangnya
Novita menambahkan, fokus bisnis pada top tier clients merupakan strategi BNI untuk memastikan profitabilitas yang sustain dalam jangka panjang, karena akan menghasilkan kualitas aset yang lebih tangguh dan pendapatan yang terdiversifikasi berupa fee based income yang berasal dari transaksi nasabah dan ekosistemnya.
“Hingga akhir tahun, kami memproyeksikan segmen korporasi blue chip baik swasta maupun BUMN akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit BNI, di mana aspirasi kami secara total bankwide adalah untuk menjaga pertumbuhan kredit kami tahun ini tetap pada level yang tinggi di kisaran 10-12 persen,” ungkap Novita.
Sebagai dampak dari pertumbuhan kredit yang fokus pada top tier clients, portfolio corporate BNI memiliki kualitas aset yang baik, terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) di segmen ini yang hanya sebesar 1,0 persen di Juni 2024, membaik dari Juni 2023 yang sebesar 1,2 persen.
NPL yang rendah di segmen korporasi mendukung trend perbaikan NPL di level bankwide, sehingga rasio NPL BNI di Juni 2024 berada di level 2,0 persen, membaik dari posisi yang sama tahun lalu sebesar 2,5 persen. (*)
Editor: Galih Pratama