Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan pertumbuhan kredit single digit disepanjang 2019 yakni sebesar 8,6% yoy, dari Rp512,78 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp556,77 triliun pada akhir 2019.
Direktur Keuangan BNI Ario Bimo menjelaskan pertumbuhan kredit BNI tersebut masih berada di atas pertumbuhan kredit industri yaitu sebesar 6,5% hingga Oktober 2019.
“Di tengah kondisi perekonomian yang menantang, mesin bisnis BNI masih tetap tangguh di sepanjang tahun 2019,” kata Ario di Kantor Pusat BNI Jakarta, Rabu 22 Januari 2020.
BNI juga mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer sebesar 7,7% yoy menjadi Rp85,87 triliun. Di mana Kredit Tanpa Agunan masih menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan kredit konsumer BNI, yaitu tumbuh 11,7% yoy menjadi Rp 2,7 triliun.
Ario menambahkan, BNI masih fokus pada penyaluran kredit pemilikan rumah atau BNI Griya karena komposisi kredit ini terhadap total Kredit Konsumer mencapai 51,4% atau mencapai Rp44 triliun. BNI Griya tumbuh 8,3% yoy berkat berbagai perbaikan yang telah dilakukan antara lain ekspansi pada kaum milenial selaras dengan program pemerintah.
Sementara untuk kredit segmen korporasi masih tetap tumbuh 9,8% yoy. Kredit korporasi terutama disalurkan ke sektor usaha manufaktur, serta listrik, gas, dan air. Pinjaman infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas dalam menumbuhkan pinjaman segmen bisnis korporasi ini, salah satunya adalah proyek jalan tol.
Pembiayaan jalan tol yang dilakukan BNI difokuskan pada ruas-ruas tol dengan tingkat LHR yang tinggi, yaitu terutama ruas-ruas tol di Pulau Jawa. (*)
Editor: Rezkiana Np