Jakarta– PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan kinerja positif dalam penyaluran kredit miliknya. Tercatat portofolio kredit hingga kuartal I-2019 dapat tumbuh 13,2% YoY, angka tersebut terlihat lebih tinggi dari tren kredit industri perbankan yang hanya 11,55%.
“Pada kuartal I-2019 portofolio kredit meningkat 13,2% menjadi Rp532 triliun,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis 25 April 2019.
Jahja menyebut, kredit ditopang oleh pertumbuhan kredit usaha pada segmen korporasi sebesar 15,8% YoY menjadi Rp207,8 triliun dan komersial & UKM yang meningkat 14,7% YoY menjadi Rp184,7 triliun.
BCA juga mencatat Iaju pertumbuhan kredit invegtasi yang tinggi sebesar 20,3% YoY pada Maret 2019. Meskipun dihadapkan oleh tantangan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, kredit konsumer juga masih dapat tumbuh 7,7% YoY menjadi Rp139,7 triliun.
Sedang pada segmen konsumer, KPR juga tumbuh 11,3% YoY menjadi Rp86,5 triliun dan KKB (termasuk entitas anak) meningkat 0,4% YoY menjadi Rp48,0 triliun di kuartal I-2019. Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit juga tumbuh 9,0% YoY menjadi Rp12,9 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, BCA juga terus menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima pada level 1,5%. Sementara rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat pada level yang memadai sebesar 171 ‚4%.
Sebagai informasi saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas dan likuiditas sektor jasa keuangan selama triwulan satu dalam kondisi terjaga, sejalan dengan penguatan kinerja intermediasi dan perbaikan profil risiko lembaga jasa keuangan.OJK sendiri mencatatkan Kredit perbankan tumbuh sebesar 11,55 persen secara tahunan. (*)