Poin Penting
- KrediOne bersama UNS dan AFTECH menggelar edukasi bertema “Mengenal Industri Finansial Teknologi” untuk lebih dari 250 mahasiswa
- Pentingnya literasi keuangan sebagai dasar agar mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi finansial secara bijak dan menghindari risiko pinjol ilegal
- Kehadiran KrediOne di UNS menjadi bagian dari kontribusi terhadap program literasi keuangan nasional OJK.
Jakarta – KrediOne terus memperkuat literasi keuangan melalui kegiatan edukasi, salah satunya di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 250 mahasiswa ini merupakan kolaborasi antara Program Studi Sarjana Terapan Perbankan dan Keuangan Digital UNS, KrediOne, dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
Dengan tema “Mengenal Industri Finansial Teknologi”, KrediOne memberikan pemahaman terkait masa depan keuangan digital melalui pinjaman daring (Pindar), termasuk dampak dan perbedaannya dengan pinjol ilegal.
Baca juga: Cek Daftar 96 Pindar Resmi Berizin OJK per Oktober 2025
CEO KrediOne, Kuseryansyah menekankan bahwa literasi keuangan digital harus menjadi fondasi agar generasi muda, khususnya mahasiswa mampu memanfaatkan kemajuan teknologi finansial dengan baik dan bijak.
Kuseryansyah menambahkan bahwa literasi keuangan bukan sekadar memahami produk layanan keuangan dan menggunakan teknologinya, tetapi juga mampu menimbang dampak dan risiko dari setiap keputusan finansial, termasuk menghindari praktik pinjol ilegal yang merugikan.
“Oleh karena itu, Pindar hadir bukan hanya menyediakan akses pembiayaan yang cepat, namun juga membangun ekosistem keuangan yang lebih aman, berdampak, dan berkelanjutan,” ucap Kuseryansyah dalam keterangannya, Jumat, 3 Oktober 2025.
Baca juga: OVO Finansial Bantah Terlibat Kartel Suku Bunga Pindar
Menurutnya, kehadiran KrediOne di UNS Solo menjadi bukti kontribusi nyata dalam mendukung program literasi keuangan nasional yang digalakkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“KrediOne percaya bahwa literasi keuangan akan melahirkan generasi muda yang berkualitas dan cerdas serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama










