KPR Bank DKI Sebanyak 71,3% di Dominasi Kaum Milenial

KPR Bank DKI Sebanyak 71,3% di Dominasi Kaum Milenial

Jakarta – Disebutkan bahwa sebanyak 12,75 juta milenial di Indonesia terancam tidak bisa memiliki rumah. Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena sudah banyak program dari pemerintah yang bekerjasama dengan perbankan untuk mendorong milenial memiliki rumah.

Dia mengatakan, hal ini tercermin dari penyaluran KPR/S (Konvensional/Syariah) Bank DKI sebanyak 71,3% merupakan milenial. Dimana berkontribusi sebesar 12% atau Rp1,8 triliun dari total kredit konsumer yang sebesar Rp20,32 triliun.

“KPR kami baik dari sisi konvensional maupun syariah pemiliknya merupakan kaum milenial. Dimana outstandingnya mencapai Rp1,8 triliun dan secara total (kredit KPR) dengan jumlah kaum milenial hampir menyentuh 10 ribu orang,” ungkap Fidri dalam webinar “Milenial Punya Rumah? Ya Bisa” yang diselenggarakan Infobank, Selasa 27 Juni 2023.

Fidri pun mengungkapkan, sejumlah tantangan pembiayaan perumahan di Indonesia, diantaranya yaitu, tidak seimbangnya antara demand dan supply perumahan, dan belum optimalnya pengembangan segmentasi program pembiayaan perumahan.

Tantangan lainnya yakni lemahnya daya beli masyarakat terhadap akses perumahan, tidak stabilnya tingkat pemerataan penduduk di suatu wilayah, serta belum efektifnya dukungan regulasi terhadap inklusivitas pembiayaan rumah.

“Kemudian terdapat 4 isu pembiayaan perumahan, yaitu keterjangkauan pembiayan, aksesisbilitas pembiayaan, ketersediaan dana murah jangka panjang, serta keberlanjutan dan meningkatkan nilai tambah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Bank DKI mencatatkan laba hingga Mei 2023 sebesar Rp402 miliar dan aset Rp80,7 triliun. Dengan total portofolio kredit dan pembiayaan Bank DKI mencapai Rp49,9 triliun.

Secara rinci, kredit konsumer berkontribusi sebesar 41% atau Rp20,32 triliun, kredit komersil 42% atau Rp20,95 triliun, kredit usaha menengah 3% atau Rp1,46 triliun. Kemudian, kredit ritel 2% atau Rp1,23 triliun, kredit mikro 6% atau Rp2,88 triliun, kredit fastrawan 0,9% atau Rp447 miliar, kredit term loan 5% atau Rp2,3 triliun, dan kredit SCF 0,1% atau Rp303 miliar. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News