Poin Penting
- Iran menyampaikan belasungkawa dan siap mengirim bantuan kemanusiaan untuk Indonesia atas bencana banjir dan longsor di Sumatra.
- Dampak bencana sangat besar, dengan 631 korban meninggal, 472 orang hilang, serta 1 juta warga harus mengungsi.
- Kerusakan meluas di 50 kabupaten, mencakup ribuan rumah, ratusan fasilitas pendidikan, dan jembatan yang rusak
Teheran – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan ucapan belasungkawa secara langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto melalui pesan resmi pada Senin, 1 Desember 2026. Ia menyampaikan dukacita atas korban jiwa maupun korban luka akibat terjadinya bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra.
“Atas nama pemerintah dan rakyat Iran, saya menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Prabowo Subianto dan rakyat Indonesia,” katanya, dikutip dari ANTARA, Selasa, 2 Desember 2025. Ia juga mendoakan kesembuhan segera bagi para korban.
Selain menyampaikan simpati, Pezeshkian menegaskan kesiapan Iran untuk memberikan dukungan konkret kepada Indonesia melalui bantuan kemanusiaan.
Bantuan tersebut ditujukan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di wilayah Sumatra.
Baca juga: Prabowo Pastikan Bantuan Banjir Sumatra Dipercepat, Infrastruktur Segera Diperbaiki
Pezeshkian juga menyampaikan bahwa Iran siap memberikan “bantuan penanganan dan kemanusiaan” untuk mendukung masyarakat di daerah terdampak dan berharap kondisinya dapat segera ditangani.
Berdasarkan data pemerintah RI, hujan lebat yang mengguyur beberapa wilayah selama beberapa hari memicu banjir dan tanah longsor berskala besar di Pulau Sumatra.
Update Korban Meninggal, Luka dan Hilang
Bencana tersebut menyebabkan korban jiwa dalam jumlah signifikan serta meninggalkan ratusan orang yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Berdasarkan pembaruan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin BNPB), Selasa, 2 Desember 2025 pukul 10.01 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 631 jiwa.
Sementara itu, korban hilang 472 orang, korban luka-luka 2.600 orang, korban terdampak 3,2 juta orang, dan pengungsi 1 juta orang.
Baca juga: Dugaan Pembalakan Liar Mencuat, DPR Dorong Investigasi Banjir dan Longsor di Sumatra
Secara geografis, bencana ini telah berdampak pada sedikitnya 50 kabupaten di berbagai provinsi di Sumatra.
Kerusakan Infrastruktur dan Permukiman
Selain menelan korban jiwa, banjir dan tanah longsor juga menyebabkan kerusakan signifikan pada permukiman warga dan fasilitas publik.
Ribuan rumah dilaporkan rusak dengan tingkat kerusakan bervariasi, disertai rusaknya fasilitas pendidikan dan infrastruktur penghubung.
Adapun rincian kerusakan yang dilaporkan BNPB meliputi rumah rusak berat sebanyak 3.500 unit, rumah rusak sedang 2.000 unit, rumah rusak ringan 3.500 unit, fasilitas pendidikan rusak 322 unit, dan jembatan rusak 277 unit. (*)










