News Update

Koperasi Berpotensi Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Jakarta– Koperasi nasional dinilai dapat berpotensi untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Terlebih, hingga saat ini Koperasi baru menyumbang 3,99 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Oleh karena itu, Ikatan Alumni Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKA-IKOPIN) terus mendorong pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk fokus membenahi pengoperasian nasional.

Ketua Umum DPP IKA-IKOPIN Adri Istambul Lingga Gayo mengatakan, memasuki tahun keempat Pemerintahan Jokowi-JK, pemerintah harus menjadikan koperasi menjadi penyokong perekonomian di Indonesia.

“Koperasi wajib menguasai paling tidak tiga sektor strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak yakni pangan, papan dan kesehatan,” ungkap Adri pada acara Diskusi Panel dan Rakernas DPP IKA-IKOPIN di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Kamis 18 Januari 2018.

Adri menambahkan, pemerintahan juga harus ikut hadir secara nyata untuk menjaga kestabilan pasokan pangan melalui penguasaan atas sektor yang sangat strategis ini. Dirinya menilai, penyediaan kebutuhan pangan tidak boleh diserahkan kepada orang per orang atau swasta lewat mekanisme pasar, melainkan harus diberikan hak pengelolaannya kepada bangun usaha koperasi.

“Jangan seperti sekarang, beras dari petani kita melimpah ruah, tapi harga di pasaran tinggi. Malah sudah impor, tapi harga beras tetap tinggi. Ini jelas ada aksi para spekulan yang bermain. Database pertanian kita juga harus segera dimutakhirkan,” ungkap Adri.

Dirinya menilai, dengan memberdayakan badan hukum yang berjiwa koperasi, menurut dia, akan  mempersempit mata rantai pangan dari petani ke masyarakat sebagai konsumen sehingga harga pangan bisa lebih murah karena meminimalisir permainan tengkulak.

Oleh karena itu, dirinya menilai, Indonesia butuh banyak koperasi pangan, dan belajar dari pengalaman di era Orde Baru yang memberdayakan koperasi untuk mendukung Bulog, saat itu pasokan dan harga pangan khususnya beras lebih murah dan terjangkau masyarakat. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Sri Mulyani Irit Bicara Ditanya soal Keyakinan Konsumen yang Menurun 3 Bulan Beruntun

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons soal optmisme konsumen menurun selama tiga bulan berturut-turut yang… Read More

1 hour ago

335 Saham Hijau, IHSG Ditutup Menguat ke Level 6.441

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 April 2025 ditutup bertahan… Read More

1 hour ago

Paylater Kredivo Naik 10 Persen di Ramadan 2025, Pulsa hingga Gadget Paling Laris

Jakarta – PT Kredivo Finance Indonesia (Kredivo) mencatat kenaikan transaksi produk buy now pay later (BNPL)… Read More

1 hour ago

Indeks Keyakinan Konsumen Maret 2025 Menurun, Tanda Daya Beli Melemah

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2025 sebesar 121,1. Angka ini lebih… Read More

2 hours ago

Tarik Ulur Sentimen Pasar, Bitcoin Menguat ke USD85.000

Jakarta - Ajaib Kripto mencatat harga Bitcoin (BTC) kembali menguat ke kisaran USD85.000 pada awal… Read More

2 hours ago

RUPS Bank BJB: Diperkirakan Direksi dan Komisaris Dirombak Total, Ada Nama Helmi Yahya dan Mardigu di Kursi Komisaris

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB dijadwalkan… Read More

2 hours ago