Jakarta–Sektor Jasa Keuangan menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi nasional 2016 seperti yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) awal Februari tahun ini.
Menurut data BPS, sektor Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh sebesar 8,9 persen atau tertinggi jika dibandingkan dengan sektor lainnya seperti Informasi dan Komunikasi, dan Jasa lainnya.
Ekonom Indef, Eko Listiyanto, di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017 mengatakan, kontribusi sektor jasa keuangan terus meningkat bagi perekonomian. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, porsi industri jasa keuangan khususnya perbankan dan asuransi di ekonomi terus meningkat.
Menurutnya, secara umum sektor jasa keuangan dan asuransi berkontribusi 4,2 persen di 2016 atau naik kontribusinya dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,03 persen dan sebesar 3,86 persen. Dari sisi pertumbuhan, sektor jasa keuangan juga meningkat dalam tiga tahun terakhir karena pertumbuhan sektor jasa keuangan dan asuransi memang tertinggi di 2016 yakni 8,9 persen (yoy).
Data BPS menyebutkan, bahwa jasa perantara bank, bank umum dan BPR tumbuh 9,57 persen di 2015 menjadi 9,82 persen di 2016 . Subsektor perbankan menguasai 60-70 persen sektor jasa keuangan. Sementara subsektor jasa keuangan lainnya seperti pergadaian, modal ventura, perusahaan pembiayaan tumbuh tinggi dari 7,98 persen menjadi 9,24 persen.
“Kontribusinya (sektor keuangan) meningkat, meskipun sektor ini bukan kontributor utama PDB atau belum masuk 5 besar. Tahun ini masih mungkin untuk meningkat seiring tetap positifnya pertumbuhan kelas menengah dan peran OJK sebagai otoritas dalam mendorong pertumbuhan sektor ini,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menilai, peran OJK sebagai otoritas yang mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan tentu sangat besar dalam meningkatkan pertumbuhan sektor menjadi yang tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi nasional 2016. (*)
Editor: Paulus Yoga