Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,17 persen, atau lebih tinggi dibanding capaian tahun 2017 yang sebesar 5,07 persen. Pulau Jawa masih menjadi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di sepanjang 2018.
Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019 mengatakan, kontribusi Pulau Jawa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 58,48 persen, yang diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,58 persen, dan Pulau Kalimantan sebesar 8,20 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 8,99 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,08 persen.
Ekonomi Indonesia triwulan IV-2018 dibanding triwulan IV-2017 tumbuh 5,18 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 9,08 persen.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didorong oleh semua komponen, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen PK-LNPRT sebesar 10,79 persen,” ujarnya.
Ekonomi Indonesia triwulan IV-2018 dibanding triwulan III-2018 mengalami kontraksi sebesar 1,69 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami penurunan 21,41 persen.
Dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mengalami kontraksi 2,22 persen. Struktur ekonomi Indonesia secara spasial tahun 2018 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. (*)