Surabaya–Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga kuartal III-2016 kontribusi sektor manufaktur ke Produk Domestik Bruto (PDB) baru tercatat 20%, atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2004 yang sebesar 28%.
Melihat hal ini, Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, untuk meningkatkan kontribusi sektor manufaktur ke PDB, maka harus ada pembenahan di industri manufaktur dengan berbagai upaya, salah satunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dia menilai, kualitas SDM industri manufaktur masih rendah. Upaya peningkatan tenaga kerja industri manufaktur tersebut harus dipercepat untuk memulihkan kontribusi sektor industri ke pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, produktivitas SDM di sektor tersebut harus ditingkatkan.
“Yang perlu lihat dari manufaktur kita, produktivitas senantiasa lebih rendah daripada kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP),” ujar Agus di Surabaya, Jumat, 25 November 2016.
Menurutnya, masih belum membaiknya kualitas tenaga kerja di sektor manufaktur, terlihat dari tingkat elastisitas penyerapan tenaga kerja dari 1% pertumbuhan ekonomi. Rata-rata tingkat elastisitas selama 2013-2016 adalah dari 1% pertumbuhan ekonomi baru menyerap 400 ribu tenaga kerja.
“Memang ada yang perlu dicermati dari soal tenaga kerja yang diserap ternyata turun, ini juga menjadi tantangan,” ucap Agus. (*)
(Baca juga: Cuti 29 Hari Dapat Tingkatkan Kinerja Pekerja)
Editor: Paulus Yoga