Belitung – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) memperkirakan kontribusi usaha syariah dan pembiayaan syariah mencapai 45,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Diperkirakan kontribusi usaha syariah dan pembiaayaan syariah terhadap PDB itu 45,66 persen. Ini yang dihitung oleh KNEKS bersama BPS (Badan Pusat Statistik) dan BI (Bank Indonesia),” ujar Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat, dikutip, Selasa 12 Desember 2023.
Baca juga: Erick Thohir Curhat Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di RI
Lebih jauh dia menjelaskan, saat ini negara sudah semakin serius untuk mengembangkan ekonomi syariah. Terbukti, dengan masuknya ekonomi syariah ke dalam RPJMN (Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Jangka Menengah) 2025-2045.
“Masuknya ekonomi syariah ke dalam rancangan RPJMN 2025-2045, 20 tahun, itu kemudian itu akan berdampak nanti dan artinya siapapun presidennya itu gak mungkin dia akan melupakan ekonomi syariah,” ungkapnya.
Adapun, Indonesia mampu mempertahankan peringkat ketiga dalam Islamic Finance Development Indicator 2023 dalam pengelolaan ekonomi dan keuangan syariah.
Baca juga: Catat! 3 Pesan Wapres untuk Pegiat Ekonomi Syariah
Kemudian, Indonesia merangkak naik ke peringkat satu dalam Global Muslim Travel Indeks (GMTI) 2023, yang sebelumnya berada di posisi kedua.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai Rp2.450,55 triliun atau sekitar USD163,09 miliar posisi per Juni 2023.
Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,37 persen (yoy) dengan market share sebesar 10,94 persen terhadap total keuangan nasional. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra