Jakarta – Brand partnership memiliki peran vital dalam membangun ‘bisnis’ para content creator di media sosial seperti TikTok hingga Instagram.
Tentunya, semakin banyak endorse yang datang dari brand partnership semakin banyak cuan yang diraih content creator.
Namun, tidak mudah mendapatkan brand partnership ditengah persaingan saat ini. Content Creator & KOL Specialist Tessy Valencia membagikan resep anti gagal mendapatkan brand partnership.
“Ada 4 resep anti gagal untuk mendapatkan brand partneship yakni kategori, pesona, SES dan demography,” kata Tessy dalam acara Jakarta CREATORCON 2024 Sabtu, 21 September 2024 di Asthana Kemang, Jakarta Selatan.
Baca juga : Begini Komitmen SnackVideo Dukung Kemajuan Ekosistem Digital di RI
Menurutnya, penting bagi para content creator menerapkan empat kategori tersebut agar bisa berkembang dan mendapatkan brand partnership.
Ia menjelaskan, untuk kategori misalnya para content creator harus bisa mereflesikan kategori produk Anda. Lazimnya, setiap brand akan mengarah ke kategori-kategori tertentu seperti lifestyle, health and business hinggan food and travel.
“Jadi, pertama Anda harus bisa menentukan kampanye produk yang dibawa di media sosial misalnya fokus membahas gaya hidup dll,” jelasnya.
Lalu, masuk pada persona. Di mana, brand-brand biasanya akan mencari KOL atau content creator yang sesuai dengan persona mereka.
Baca juga : Manjakan Nasabah, Hanwha Life Gelar Rewards Fiesta
“Jadi, Anda harus mereflesikan persona Anda di media sosial. Cari, konten-konten mana yang bisa mendukung persona masing-masing,” ujarnya.
Resep selanjutnya yakni menentukan SES (socioeconomic status). Secara harfiah, SES merupakan klasifikasi yang memetakan individu atau rumah tangga berdasarkan kemampuan ekonomi atau status sosialnya.
“SES dalam mendapatkan brand partnership sangat penting dilakukan. Di sini, Anda harus mengetahui audiennya. Cara tahunya ? sering-sering highlight produk Anda seperti apa,” terangnya.
Terakhir, demography. Di sini, content creator harus bisa membedah demografi audien Anda. Misalnya mengetahui gender audiens sudah menikah atau single, berasal dari gen Z atau milenial dan sebagainya.
“Nah, empat resep tadi kalau kita punya semuanya dilakukan konsisten akan mendapatkan konten dan follower genuine sehingga ada brand partnership yang masuk,” pungkasnya. (*)