“Kalau mendiskriminasikan impor, itu akan meningkatkan kekhawatiran perdagangan internasional dan tentu saja, memiliki dampak yang signifikan pada setiap konsumen atau bisnis yang bergantung pada impor sebagai masukan,” kata Perwakilan Perdagang AS Michael Froman.
Sebelumnya Trump juga pernah mengeluarkan rencana kebijakan ekonominya yang kontroversial seperti renegosiasi perjanjian dagang dengan Tiongkok, penolakan beberapa perjanjian dagang seperti NAFTA dan Kemitraan Trans-Pasifik, penegakan hukum imigrasi yang lebih ketat, serta pembatalan Undang-Undang Layanan Kesehatan Terjangkau (Affordable Care Act).
Donald Trump akan memerintah di Gedung Putih untuk periode 2016-2020. Pria lulusan Jurusan Ekonomi Wharton School, Universitas Pennsylvania ini akan menjadi orang tertua dalam sejarah presiden Amerika Serikat. Ia dilantik 20 Januari 2017 mendatang. (*) Akhmad Dani
(Baca juga: Sentimen Donald Trump Diharap Tak Ganggu Ekonomi RI)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More