Namun dalam konfrensi tersebut Pemilik Jaringan bisnis The Trump Organization ini enggan mengomentari lebih lanjut mengenai pajak perbatasan yang akan diterapkan pemerintahannya. Begitupun dengan insentif yang akan diterima perusahaan jika memboyong pabriknya ke AS. Hal inilah yang memicu sentimen negatif pasar, meraba-raba kebijakan ekonomi yang akan diambil negara adidaya tersebut.
“Anda punya banyak tempat, Anda dapat memindahkan dan saya tidak peduli, selama itu di Amerika Serikat, perbatasan Amerika Serikat. Akan ada pajak perbatasan besar pada perusahaan yang meninggalkan AS,” ancam pria berambut emas ini.
(Baca juga: Donald Trump Dinilai Bisa Bangkitkan Ekonomi Dunia)
Namun pejabat perdagangan AS telah memperingatkan bahwa pajak seperti itu mungkin akan menghadapi tantangan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan juga membawa perusahaan AS keluar dari pergaulan produksi global. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More