Categories: Perbankan

Kompartemen BPRS Asbisindo MoU Data Kependudukan dengan Ditjen Dukcapil

Bogor – Kompartemen Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah melakukan penandatangan perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Kerja sama ini terkait dengan pemanfaatan data kependudukan, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) maupun data KTP elektronik.

Cahyo Kartiko Ketua Umum Kompartemen BPR Syariah ASBISINDO dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan penandatangan kerja sama ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan dan kolaborasi kepada pemerintah pusat dalam hal mencegah penyalahgunaan data di sektor keuangan khususnya di bank pembiayaan rakyat (BPR) Syariah.

“Kami berharap kerja sama ini bisa membantu BPR Syariah dalam proses Electronic Know Your Customer (e-KYC) melalui verifikasi data kependudukan dan KTP elektronik. Dengan tersedianya infrastruktur infomasi data kependudukan yang dapat diakses secara langsung akan membuat proses verifikasi data nasabah baru akan semakin mudah, akurat dan efektif,” kata Cahyo dalam keterangannya, 23 Maret 2022.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Dukcapil Kementrian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh menerangkan bahwa sampai saat ini sudah ada 2.108 lembaga yang telah bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil. Kerja sama ini terkait pemanfaatan data kependudukan, baik itu data Nomor Induk Kependudukan (NIK) maupun data KTP elektronik.

Zufan menilai perkembangan era digital saat ini telah membuat banyak perubahan dan transformasi khususnya di sektor penyedia jasa keuangan. Atas hal tersebut, kerja sama ini dirasa penting untuk memberikan akses data yang valid dan asli terkait kebutuhan industri BPR Syariah agar lebih maju dan besar ke depannya.

“Bila mencari data kependudukan yang valid maka Disdukcapil sumbernya. Kami akan berikan akses untuk perbankan khususnya dengan BPR Syariah dengan kerjasama ini agar terhindar dari resiko pengelolaan dan kerugian akibat data yang salah,“ ujar Zufan.

Merujuk Data OJK, Industri BPR Syariah di akhir tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan 14,16%% menjadi Rp17,05 Triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Demikian juga dengan portofolio Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan, masing-masing mampu bertumbuh 13,61% dan 19,01%. Pertumbuhan kinerja keuangan ini bahkan lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 10%. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

10 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

11 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

18 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

18 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago