Komitmen Pembiayaan SMI ke Pemda Tembus Rp36,16 Triliun per September 2025

Komitmen Pembiayaan SMI ke Pemda Tembus Rp36,16 Triliun per September 2025

Poin Penting

  • PT SMI menyalurkan pembiayaan Rp36,16 triliun ke pemerintah daerah hingga September 2025, dengan realisasi outstanding Rp17,35 triliun.
  • PEN Pemda mendominasi Rp34,27 triliun, dengan sebaran pembiayaan terbesar di Pulau Jawa (43 persen), disusul Sulawesi (25 persen) dan Bali–Nusa Tenggara (18 persen).
  • Pembiayaan Daerah Reguler mencatat komitmen Rp1,89 triliun, didominasi Sulawesi (81 persen), dan difokuskan pada sektor infrastruktur jalan-jembatan (64,4 persen) serta rumah sakit (35,6 persen).

Humbang Hasundutan – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) terus mendukung pembiayaan percepatan pembangunan daerah di Tanah Air. Hingga September 2025, special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan ini telah menggelontorkan komitmen pembiayaan senilai Rp36,16 triliun ke pemerintah daerah (pemda). Adapun realisasi outstanding dari komitmen tersebut sudah mencapai Rp17,35 triliun.

Total pembiayaan tersebut merupakan akumulasi dari dua skema pembiayaan yang dilakukan SMI, yakni Pembiayaan Pemda (PEN Pemda) sebagai alat countercyclical dan Pembiayaan Daerah Reguler.

Aradita Priyanti, Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI merinci, pada skema Pembiayaan PEN Pemda yang bertujuan memulihkan ekonomi daerah pasca perubahan situasi ekonomi yang signifikan ini jumlahnya telah mencapai Rp34,27 triliun.

Baca juga: SMI dan Cohesity Perkuat Solusi Keamanan Data Berbasis AI di Indonesia

“Kalau untuk total outstanding-nya itu sudah mencapai Rp17,35 triliun. Untuk sebaran kewilayahan pembiayaannya sendiri dari pulau Sumatera hingga Papua,” ujar Aradita dalam Media Gathering SMI 2025 di Coffee Hotel Akasi Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin, 10 November 2025.

Jika dirinci berdasarkan outstanding, sebanyak 43 persen pembiayaan PEN Pemda SMI tersalurkan di Pulau Jawa. Kemudian disusul Sulawesi 25 persen, Bali dan Nusa Tenggara 18 persen, Sumatera 7 persen, Maluku dan Papua 5 persen, dan Kalimantan 2 persen.

Tak hanya PEN Pemda, kata Aradita, kinerja Pembiayaan Daerah Reguler SMI juga menunjukkan tren positif. Total komitmen untuk Pembiayaan Reguler tercatat Rp1,89 triliun dengan realisasi outstanding per September 2025 mencapai Rp240 miliar.

Dalam skema reguler ini, terjadi pergeseran peta dominasi. Jika dilihat dari sisi outstanding, kawasan Sulawesi justru memimpin jauh dengan porsi 81 persen. Diikuti oleh Kalimantan 12 persen Maluku dan Papua 7 persen.

Baca juga: Pemda-BUMN Bisa Pinjam Dana APBN, Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen

“Dari sisi alokasi sektoral, pembiayaan daerah reguler paling banyak mengalir ke sektor pembangunan jalan dan jembatan 64,4 persen dan rumah sakit 35,6 persen,” jelas Aradita.

Aridita mencontohkan, realisasi pembiayaan reguler daerah yang telah dilakukan SMI adalah dengan memberikan pembiayaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani dan Payangan di Kabupaten Gianyar, Bali. Total pembiayaan RSUD Sanjiwani yang diberikan mencapai Rp329 miliar.

“Sejak 2016, kami membiayai penambahan klinik, IGD, gedung pelayanan hingga alat kesehatan kedokteran RSUD Sanjiwani,” jelasnya. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62