Jakarta – Pertamina EP (PEP) Tambun Field berkomitmen untuk meningkatkan inklusi sosial dan memperkuat interaksi antara masyarakat umum dan kelompok disabilitas.
Salah satunya, dengan memberikan pelatihan alat musik tradisional kepada kelompok disabilitas. Di mana, mereka diundang ke Padepokan Sima Maung, Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Rani Mei Lestari, salah satu anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) misalnya, di sana ia diajarkan dan dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman dari kelompok Kampung Seni Budaya Betawi untuk mempelajari seluk beluk gendang, bonang, penerus, sharon, gong, dan tekyan.
Baca juga : Menko Airlangga Ungkap Sejumlah Tantangan Inklusi Keuangan
“Kelompok disabilitas jarang mendapat kepercayaan di bidang seni. Baru pertama kali ini kami mendapatkan kesempatan dari Pertamina untuk belajar seni,” kata perempuan yang merupakan Ketua HWDI Kabupaten Bekasi, dikutip Kamis, 22 Agustus 2024.
Head of Communication Relations and CID Pertamina EP Zona 7 Wazirul Luthfi mengatakan, kegiatan pelatihan musik tradisional ini bertujuan untuk memberikan kelompok disabilitas keterampilan seni, khususnya alat musik tradisional, serta memperluas pengetahuan mereka tentang budaya musik lokal.
“Kami percaya dengan melibatkan tim HWDI dalam kegiatan kesenian, kami ikut mendorong terciptakan budaya inklusi dan kreativitas di masyarakat,” jelasnya.
Baca juga : DANA Dukung UMKM Perempuan Disabilitas, Seperti Apa Programnya?
Menurutnya, melalui program bertajuk Kang Bekasi (Kampung Seni Budaya Betawi), PEP Tambun Field ingin memberikan kesempatan penyandang disabilitas untuk berkreasi dan mengekspresikan diri dalam seni musik tradisional
Rencananya, setelah memperoleh pelatihan, Rani dan rekan-rekan HWDI akan unjuk keahlian dalam pertunjukan seni di depan tamu asing yang berkunjung ke Indonesia.
Selain berlatih alat musik, kelompok disabilitas yang memiliki bakat tarik suara juga akan mendapatkan latihan vokal sinden yang akan dilatih oleh anggota kelompok Kang Bekasi yang kompeten. (*)
Editor : Galih Pratama