Komisi XI Soroti Pendapatan Jasa Perbankan Rp3,4 Triliun, Begini Penjelasan Bos LMAN

Komisi XI Soroti Pendapatan Jasa Perbankan Rp3,4 Triliun, Begini Penjelasan Bos LMAN

Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mempertanyakan pendapatan jasa perbankan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada 2024 yang meningkat menjadi Rp3,4 triliun. 

Pasalnya, kata dia, pendapatan LMAN tersebut meroket tajam dari target yang hanya Rp1,1 triliun.

“Pak saya mau tanya pak, ini pendapatan jasa perbankan itu beternak uang dari mana pak? Kok bisa naik 291 persen?” katanya dalam RDP Komisi XI DPR RI kepada Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, seperti dinukil dpr.go.id, Selasa, 18 Februari 2025.

Misbakhun kembali bertanya perihal dalam bentuk apa dana tersebut bisa meningkat secara drastis. Menurutnya, apabila jika seseorang melihat kenaikan drastis dana tersebut, maka semua orang akan belajar kepada LMAN agar dana yang ada bisa meningkat.

Baca juga : LMAN Buka-bukaan soal Nasib Aset Rumah Dinas DPR

“Seperti apa pak? Karena saya nggak tau bapak menginvestasikan apa, selisih apa sehingga dapat uang begitu banyak? Karena kan kita harus tau pokoknya berapa. Saya khawatirnya begini pak. Orang kalo melihat target Rp1,1 triliun dan dapatnya Rp1,3 triliun. Ini semua orang belajar ke bapak. Menjadikan ini belajar ke mana lagi kalau tidak ke Pak Basuki Purwadi,” bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi menjelaskan, lonjakan drastis tersebut dikarenakan adanya saldo dana yang besar di LMAN.

Selain itu, sumber dana dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ditempatkan di bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Dari penyimpanan tersebut mendapatkan suku bunga yang tinggi.

“Jadi kita ini menggunakan bank-bank Himbara Pak, jadi hanya Bank Himbara, karena ini uang dari PSN pak, dan alhamdulillah tahun lalu kita mendapatkan bunga yang cukup tinggi,” terangnya.

Baca juga : LMAN Kucurkan Rp134,35 Triliun untuk Pendanaan Lahan PSN

Lanjutnya, pihaknya mempunyai saldo yang disimpan di bank Rp17 triliun dan ada dana PSN yang diberikan kepada LMAN yang belum disalurkan. Dari dana PSN yang belum tersalurkan tersebut dan kemudian disimpan di bank Himbara.

“Jadi kenapa menghasilkan Rp3 triliun sekian dari jasa perbankan, (karena) total kelolaan kita 55 aset, tapi itu kebanyakan adalah alokasi dana PSN yang belum tersalurkan. Jadi ini bisa dipahami kalau kita lihat saldonya tinggi di mana saldo tahun 2024 dengan asumsi tingkat suku bunga nanti juga masih tinggi insyaAllah akan lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Basuki menyampaikan, LMAN mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp4,48 triliun pada 2024. Capaian PNPB ini meningkat 225,64 persen dari target Rp 1,9 triliun.

“Alhamdulillah di tahun 2024, capaian PNBP kita adalah yang tertinggi selama LMAN berdiri, yaitu Rp4,48 triliun,” ujarnya.

Menurutnya, realiasi PNBP tersebut didapatkan dari pendapatan pengelolaan BMN sebesar Rp1,049 triliun, pengelolaan jasa advisory Rp2,2 miliar, pendapatan jasa perbankan Rp3,4 triliun, dan pendapatan lain-lain Rp2 miliar. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62