Anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief di sela-sela Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif RI di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/5/2025). Foto: DPR)
Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief, mendorong penguatan anggaran bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Menurutnya, keterbatasan anggaran menjadi hambatan nyata bagi Kementerian Ekonomi Kreatif dalam memaksimalkan program-program untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif di berbagai daerah.
Ia juga menyoroti masih adanya anggaran yang diblokir. Karena itu, ia mendorong agar anggaran tersebut segera dibuka, bahkan ditingkatkan.
“Dari empat kementerian yang menjadi mitra Komisi VII, Kementerian Ekonomi Kreatif justru mendapat anggaran yang paling kecil. Padahal semangat dan programnya sangat potensial. Maka kami siap mendorong penambahan anggaran, tentu dengan dasar argumentasi dan bukti dampak yang kuat,” tegasnya, dinukil laman dpr.go.id, Kamis, 26 Juni 2025.
Baca juga: DPD RI-Kemenekraf Sepakati 5 Langkah Strategis Pengembangan Ekonomi Kreatif, Apa Saja?
Hendry juga mendorong agar pembangunan sektor ekonomi kreatif dilakukan secara lintas sektor, salah satunya melalui kolaborasi strategis dengan sektor pariwisata. Ia mengibaratkan pariwisata sebagai lokomotif dan ekonomi kreatif sebagai gerbongnya.
“Dahulu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif masih menjadi satu. Sekarang terpisah, padahal keduanya sangat berkaitan. Kalau mampu dikolaborasikan dengan baik, hasilnya akan luar biasa,” ungkapnya.
“Bila pariwisata menjadi lokomotif bagi pertumbuhan ekonomi, ekonomi kreatif akan mengikuti sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi, new engine of growth,” tegas politisi Fraksi PKS ini.
Baca juga: Menteri Ekraf Dorong Jatim Perkuat Kolaborasi untuk Majukan Ekonomi Kreatif
Sebagai contoh konkret, Hendry mengangkat potensi wisata dan budaya di daerah pemilihannya, Kota Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau.
Di wilayah tersebut terdapat situs Kerajaan Siak dan alat musik langka bernama komet — alat musik kuno berbentuk seperti gramofon, terbuat dari piringan baja, yang mampu memainkan musik klasik karya Beethoven dan Mozart. Alat ini hanya ada dua di dunia, yakni di Jerman dan di Istana Siak, dan yang masih berfungsi baik hanyalah yang berada di Indonesia.
“Potensi wisata seperti ini, bila diusulkan menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan dikaitkan dengan ekonomi kreatif, tentu akan memberi dampak luar biasa,” jelasnya.
Maka dari itu, menurutnya penting bagi Kementerian Ekonomi Kreatif untuk fokus pada program pembinaan terhadap pelaku ekonomi kreatif yang telah berjalan. Hal itu agar pelaku ekonomi kreatif depan dapat dijadikan role model. Dengan begitu, akan terbentuk argumen yang kuat saat memperjuangkan peningkatan anggaran bagi kementerian tersebut.
“Kita tidak butuh jumlah yang banyak dulu. Tapi kalau dari 60 pelaku ekonomi kreatif yang sudah dibina bisa menunjukkan dampak yang signifikan terhadap ekonomi, itu sudah cukup menjadi model keberhasilan,” tambahnya.
Baca juga: 26 Juta Pegiat Ekraf Ditargetkan Jadi Peserta Jaminan Sosial
Menurutnya, jika satu pelaku usaha kreatif bisa tumbuh pesat, apalagi jika jumlahnya diperbanyak, maka dampak ekonominya akan jauh lebih besar. Oleh karena itu, Komisi VII siap mendukung langkah-langkah penguatan ekonomi kreatif sebagai sektor strategis nasional.
“Kalau sudah terlihat hasilnya, orang tak perlu ragu. Satu pelaku saja bisa berdampak besar. Jika jumlahnya dilipatkan menjadi 10 atau 100, tentu dampaknya akan jauh lebih besar,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More