Jakarta– Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat hingga Rabu (28/4) masih saja ditemukan beberapa kabar tidak benar atau hoax terkait vaksinasi Covid-19. Berdasarkan data Oktober 2020 hingga April 2021 terdapat 175 hoax program vaksinasi.
Salahsatu hoax yang beredar ialah adanya unggahan di media sosial Facebook dengan klaim yang menyebutkan bahwa vaksinasi saat menstruasi bisa menurunkan kadar imun tubuh.
Dalam unggahan itu tertulis, wanita di atas 18 tahun tidak disarankan untuk disuntik vaksin Corona karena bisa memberikan efek samping pada imun. Namun, dilansir dari laman Kumparan.com yang mengutip dari media India, the Quint, klaim yang beredar tersebut adalah salah.
Seorang ahli ginekologi dari RS Namaha India, Munjaal Kapadia mengatakan, klaim tersebut merupakan mitos. Kapadia menegaskan, tidak ada dampak pada kekebalan (imun) bagi wanita yang disuntik vaksin Corona saat menstruasi.
Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa vaksin tetap bisa dilaksanakan meskipun seseorang sedang datang bulan. Namun saat ditanya bagaimana dengan mereka yang mengalami nyeri haid hebat, Nadia mengatakan jika terdapat keluhan lain maka vaksinasi bisa ditunda. Meski demikian pihaknya menegaskan bahwa pada prinsipnya, seseorang yang tengah menstruasi tetap bisa disuntik vaksin.
Tak hanya itu, kabar hoax lain juga datang dari unggahan media sosial Facebook berisi gambar hasil tangkapan layar dari sebuah artikel berjudul “Pfizer Announces COVID-19 Vaccine Upgrade, Now Includes Microsoft Chip For Reduced Symptoms”.
Narasi dalam judul artikel tersebut mengklaim bahwa kini Pfizer mengumumkan telah melakukan upgrade vaksin Covid-19 dengan menyertakan Chip Microsoft untuk mengurangi gejala yang timbul. Namun, berdasarkan hasil penelusuran, diketahui artikel tersebut diambil dari sebuah situs satir bernama Thestonkmarket.com.
Dilansir dari Reuters.com, Thestonkmarket.com dalam catatan pada situsnya telah menyatakan diri sebagai situs satir keuangan yang memiliki misi untuk memberikan humor harian. Penulis asli bermaksud agar artikel tersebut memiliki efek humor. Namun, salinan yang dibagikan di media sosial telah mengakibatkan beberapa pengguna mempercayai artikel tersebut sebagai klaim yang benar.
Selanjutnya dikutip dari AFP, pencarian online dari arsip rilis media untuk Pfizer dan Microsoft menemukan bahwa tidak ada perusahaan yang mengumumkan rencana untuk merilis “vaccine upgrade”. Adapun terkait adanya Chip Microsoft dalam vaksin merupakan berita hoaks yang telah banyak dibantah. (*)