Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Edhi Tjahja Negara, ditemui usai acara peluncuran produk Perlindungan Optimal Penyakit Kritis, di Jakarta, Kamis, 18 September 2025. (Foto: Alfi Salima Puteri)
Jakarta – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk mencatat klaim asuransi kesehatan mencapai sekitar Rp300 miliar hingga Juli 2025. Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Edhi Tjahja Negara mengungkapkan angka tersebut mencerminkan tren kenaikan klaim seiring dengan meningkatnya portofolio bisnis kesehatan perusahaan.
“Secara total, klaim kita untuk asuransi kesehatan sampai bulan Juli 2025 itu sekitar Rp300 miliar,” ujarnya saat ditemui usai acara peluncuran produk Perlindungan Optimal Penyakit Kritis di Jakarta, belum lama ini.
Edhi menjelaskan, kenaikan klaim tersebut berjalan seiring dengan pertumbuhan premi kesehatan yang juga meningkat pada periode yang sama.
“Itu tumbuh, naik, tapi in parallel dengan kenaikan bisnis kita juga. Karena bisnis kesehatan kita juga naik preminya, sehingga tingkat klaimnya juga naik,” tambahnya.
Baca juga: Strategi Zurich Indonesia Tarik Minat Anak Muda, Genjot Produk Asuransi Perjalanan
Lebih lanjut, Edhi mengungkapkan bahwa penyakit kritis masih mendominasi komposisi klaim kesehatan Zurich.
“Kalau penyakit kritis, paling banyak adalah jantung, diabetes, stroke,” jelasnya.
Namun, untuk klaim kesehatan secara umum, penyakit yang paling sering diajukan nasabah adalah yang berkaitan dengan sistem pernapasan.
“Kalau yang kesehatan lainnya, yang paling banyak sebenarnya adalah yang kita sebut dengan seluruh pernapasan. Itu yang paling banyak frekuensinya,” imbuhnya.
Baca juga: Strategi Zurich Tekan Rasio Klaim Asuransi Kesehatan
Meski nilai klaim meningkat, Zurich menegaskan kondisinya masih terkendali berkat sejumlah inisiatif yang dijalankan. Menurut Edhi, perusahaan aktif melakukan berbagai langkah risk improvement serta memperkuat kerja sama dengan jaringan penyedia layanan kesehatan.
“Kita melakukan banyak sekali yang namanya risk improvement. Dan kita lihat, dengan kerja sama yang baik dengan seluruh provider yang ada, tahun ini klaimnya terjaga dengan cukup baik,” pungkas Edhi. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More