Jakarta–PT Kino Indonesia Tbk (KINO) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) hari ini, Jumat, 11 Desember 2015.
KINO melepas 228,57 juta saham atau setara 16% dari modal ditempatkan disetor penuh.
Pada saat IPO sendiri KINO menawarkan harga saham pada harga Rp3.800 per lembar saham. Alhasil, emiten ini akan mendapatkan dana segar lewat IPO sebesar Rp868,56 miliar.
Rrencananya dana itu sebesar 27% untuk mengakuisisi perusahaan sejenis. Sebesar 50% akan dialokasikan untuk belanja modal guna mendukung pertumbuhan organik Grup Kino, dan sisanya 23% akan dianggarkan untuk keperluan modal kerja.
Saat di catatkan pada papan perdagangan, saham KINO langsung tembus ke posisi Rp4.250 per saham. Saham KINO sempat sentuh level tertinggi Rp4.300 per saham, dan juga sempat terperosok level rendah Rp4.200 per saham.
Saham yang ditransaksi KINO pertama kali mencapai 132 kali, dengan volume transaksi sebesar 17 ribu lot dan nilai transaksi mencapai Rp7,8 miliar.
Direktur Utama KINO Harry Sanusi menjelaskan, pihaknya berterima kasih banyak kepada seluruh stakeholder yang membantu perseroan IPO di bursa. “Kami yakin prospek bisnis perseroan (KINO) Indonesia ke depan lebih baik lagi, karena barang-barang konsumer dibutuhkan masyarakat,” jelas Harry.
Dalam aksi ini, perusahaan menunjuk langsung PT Indo Premier Securities, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT Deutsche Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. (*) Dwitya Putra