Jakarta – E-commerce Bukalapak beberapa waktu belakangan menjadi buah bibir masyarakat. Aksi penawaran saham perdana yang diwarnai koreksi tajam menjadi salah satu alasan pembicaraan tersebut.
Menanggapi hal ini, Analis Panin Sekuritas, Wiliam Hartanto menyebut kinerja Bukalapak masih dibayangi oleh ketatnya persaingan berbagai platform e-commerce. Ia mengungkapkan Bukalapak perlu melakukan upaya ekstra untuk terus menambah jumlah pengguna yang diperebutkan oleh banyak platform e-commerce.
“Untuk Bukalapak sendiri dari sisi persaingan, menurut saya akan agak berat karena dari dalam negeri sendiri saja jumlah usernya belum terlalu besar,” jelas Wiliam dalam Market 30 Menit: Euforia IPO Bukalapak, “Untung atau Buntung?”, Senin 16 Agustus 2021.
Sebelumnya, Bukalapak juga menjelaskan strategi bisnisnya untuk menggaet pasar dengan skema offline-to-online. William menerangkan strategi memanfaatkan ekosistem belanja luring dan daring saat ini cukup umum dilakukan oleh para pemain e-commerce yang sudah beroperasi di dalam negeri.
Menurutnya, keberhasilan strategi Bukalapak akan bergantung pada respon pasar dan konsumen. Jika berhasil, cara ini tentunya akan meningkatkan jumlah pengguna dari Bukalapak dan mendorong kinerja platform e-commerce yang identik dengan warna merah ini. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More