January effect yang diharapkan dapat mendorong kinerja saham perbankan ternyata tidak terjadi. Hal ini terlihat dari analisis teknikal harga-harga saham bank yang meluncur jatuh dalam kurun waktu 1 minggu setelah pembukaan saham perdana.
Bagi bank yang sebelumnya lesu di tahun 2016 akibat besarnya penyaluran ke sektor komoditas nampaknya kondisi perlahan membaik. Hal ini seiring pulihnya beberapa kinerja perusahaan berbasis komoditas terutama migas, batu-bara dan minyak kelapa sawit akibat kenaikan harga komoditas.
Bank pun lanjutnya masih berharap kucuran realisasi tax amnesty. Sejauh ini realisasi dana repatriasi masih di bawah 40% dari target atau Rp67 triliun. Sementara komitmen repatriasi mencapai Rp141 triliun. (*) Dwitya Putra
(Baca juga: 2017, Perbankan Andalkan Kredit Sektor Infrastruktur)
Editor: Paulus Yoga
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku akan melibatkan seluruh pihak dalam proses penyusunan Rancangan Peraturan… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More