Kinerja Keuangan Cemerlang, Saham TUGU Tarik Minat Investor Asing

Kinerja Keuangan Cemerlang, Saham TUGU Tarik Minat Investor Asing

Jakarta – Kinerja keuangan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) mencuri perhatian pelaku pasar di tengah tantangan ekonomi global. Di sektor asuransi umum, TUGU dinilai sebagai salah satu emiten dengan fundamental terkuat, siap menghadapi risiko makroekonomi yang terus meningkat.

Analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin, menjelaskan bahwa tingginya tensi geopolitik dan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat memicu gejolak di pasar keuangan global. Kondisi ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk asuransi umum.

“Terpilihnya Trump dengan kebijakan tarifnya memang secara temporer membuat dolar AS ‘balik kampung’. Capital outflow yang deras membuat saham-saham sektor perbankan tertekan. Namun bukan hanya sektor perbankan saja yang perlu dicermati, sektor lain seperti asuransi umum juga perlu mendapat perhatian,” ujar Kharel dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 6 Desember 2024.

Baca juga: Aliran Modal Asing Rp1,78 Triliun Keluar dari RI di Pekan Terakhir November 2024

Ia mengungkapkan bahwa saham TUGU menjadi salah satu yang menarik perhatian di tengah badai outflow. Ketika banyak saham domestik dilepas oleh investor asing, saham TUGU justru diakumulasi dengan nilai mencapai Rp60 miliar sepanjang 2024.

“Saham-saham big banks dilepas asing dengan nilai triliunan di sepanjang 2024. Namun saham TUGU diakumulasi asing sebesar Rp60 miliar pada tahun ini. Meski size inflows kecil tetapi jika dibandingkan dengan likuiditasnya ini termasuk signifikan” jelas Kharel.

Baca juga: Dukung SDGs, Tugu Insurance Kembangkan Program Pengelolaan Sampah di Kebon Jeruk Jakbar

Lebih lanjut ia menjabarkan beberapa faktor yang memicu aksi borong asing di saham TUGU adalah rasio keuangan yang solid. Per Oktober 2024 rasio keuangan penting TUGU mampu melampaui kinerja emiten saham lain di industri asuransi umum.

RBC Jauh Melampaui Rata-rata Industri

“RBC TUGU ada di 512 persen di Oktober, dari peers’ yang listed hanya 4 yang memiliki RBC di atas 500 persen. Artinya tingkat solvabilitas TUGU paling tinggi. Selain solvabilitas aspek likuiditas seperti rasio kecukupan investasi (RKI) TUGU juga di 621 persen padahal median peers di kisaran 261 persen. Dari sisi solvabilitas dan kecukupan pemenuhan kewajiban kepada tertanggung TUGU paling baik” ungkapnya.

Selain dari aspek solvabilitas dan likuiditas, Kharel juga mencatat jika keunggulan TUGU juga terletak pada kinerja investasi dan operasional aktivitas bisnis inti asuransi umum.

“Rasio perimbangan hasil investasi terhadap premi neto TUGU di Oktober 2024 (parent only) di 27 persen tertinggi di antara kompetitor yang publicly listed sementara median peers asuransi umum hanya 10 persen. Kemudian dari sisi rasio beban yang mencerminkan tingkat efisiensi operasional TUGU berada di 42 persen paling rendah dan paling efisien dibandingkan peers yang nilai mediannya mencapai 100 persen,” tambahnya.

Baca juga: Kinerja Positif, Tugu Insurance Raih Pendapatan Premi Bruto Rp6,8 T di September 2024

Ia melihat bahwa rasio keuangan TUGU yang solid dan ungguli kompetitor menjadi salah satu aspek yang mendorong saham TUGU diakumulasi oleh asing ketika badai outflows menyerang.

Bahkan kinerja saham TUGU sepanjang 2024 masih lebih baik dibandingkan IHSG. Asal tahu saja harga saham TUGU terkoreksi 0,5 persen sepanjang 2024 dan IHSG ambles 2,9 persen pada waktu yang sama.

“Memang kinerja yang solid tersebut belum tercermin dari sisi harganya. Artinya ini menjadi peluang saat valuasi masih murah. Apalagi dengan kinerja keuangan yang tumbuh dobel digit sepanjang 2024 menjadi aspek lain yang tidak hanya menunjukkan bahwa TUGU mampu mengelola risiko di tengah berbagai tantangan yang ada tetapi juga appealing untuk investor yang mencari saham-saham dengan fundamental baik yang bisa dimasukkan ke dalam portofolio mereka” tegasnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News