Jakarta – Kinerja anak usaha PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) terus mengalami perbaikan. Hal ini turut mendongkrak laba perseroan secara konsolidasi.
Laba usaha TUGU pada semester I 2024 dilaporkan mencapai Rp517 miliar. Angka tersebut tumbuh 68 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 ketika perseroan mencatatkan laba usaha senilai Rp308 miliar.
“Kinerja operasional yang solid pada paruh pertama 2024 disumbang oleh segmen asuransi dan non-asuransi. Performa anak usaha dan entitas asosiasi yang tumbuh positif juga menyumbang perbaikan profitabilitas,” kata Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas dikutip 23 Agustus 2024.
Azis mencatat bahwa pendapatan underwriting TUGU tumbuh 30 persen yoy menjadi Rp1,67 triliun. Sementara itu beban klaim yang ditanggung perseroan hanya tumbuh 17 persen yoy menjadi Rp1,08 triliun.
Pertumbuhan pendapatan underwriting yang lebih tinggi dibandingkan beban klaim membuat marjin underwriting meningkat 64 persen yoy menjadi Rp593 miliar.
Baca juga: Tugu Insurance jadi Jawara di HR Excellent Award 2024
“TUGU mampu memanfaatkan momentum untuk mendorong pertumbuhan premi secara signifikan sementara efisiensi beban terus berjalan dan loss ratio dapat dikelola pada level yang manageable menjadi pendorong utama peningkatan marjin asuransi,” kata Azis.
Selain dari segmen asuransi, Azis juga menyoroti kinerja anak usaha TUGU yang tumbuh doubel digit serta pos bagian laba dari entitas asosiasi yang meningkat dengan pesat.
Mengacu pada laporan keuangan konsolidasian yang tidak diaudit per 30 Juni 2024, pendapatan usaha lainnya TUGU naik 11 persen yoy menjadi Rp263,79 miliar.
Kontributor terbesar dari pendapatan usaha lainnya tersebut adalah pendapatan sewa yang naik 26 persen yoy menjadi Rp167 miliar. Pos ini disumbang oleh anak usaha TUGU yang bergerak di bidang penyewaan properti ruang kantor serta kendaraan bernama PT Pratama Mitra Sejati (PMS).
Di sisi lain, meskipun penjualan industri otomotif nasional cenderung lesu, pos pendapatan dari penjualan kendaraan masih dapat dipertahankan dengan stabil di angka Rp55 miliar pada medio pertama tahun 2024.
Selanjutnya pada pos bagian laba bersih entitas asosiasi, TUGU mencatatkan Rp7,5 miliar pada semester I 2024. Pos ini naik 251 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp2,1 miliar.
“Kendati nilainya relatif kecil, kenaikan ini juga menunjukkan perbaikan signifikan entitas asosiasi yang merupakan bagian dari investasi TUGU,” kata Azis.
Baca juga: Sinergi Tugu Insurance Unit Usaha Syariah dan Bank Aceh Syariah
Bagian laba bersih dari entitas asosiasi ini berasal dari kepemilikan saham TUGU di PT Asuransi Samsung Tugu sebesar 30 persen.
Pada paruh pertama tahun 2024, PT Asuransi Samsung Tugu berhasil mengantongi laba setelah pajak sebesar Rp25,04 miliar. Laba bersihnya melonjak 3,5x dibanding pada semester I 2023 yang hanya sebesar Rp7,14 miliar.
Dengan kinerja yang solid di seluruh segmen tersebut, Azis menilai ini akan menjadi katalis positif untuk harga saham TUGU ke depan. Fundamental yang semakin solid serta valuasi yang masih murah membuka ruang potensi upside harga saham TUGU nantinya. (*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More