KFC Indonesia Babak Belur di Tengah Boikot Produk Israel jadi Sorotan Media Asing

KFC Indonesia Babak Belur di Tengah Boikot Produk Israel jadi Sorotan Media Asing

Jakarta – Sejumlah media asing di Asia turut menyoroti kondisi bisnis KFC di Indonesia yang “babak belur” hingga menutup puluhan gerai di tengah aksi boikot produk Israel yang semakin meluas.

Media Tiongkok, South China Morning Post (SCMP), dalam artikelnya “KFC Indonesia Closes More Stores as Anti-Israel Boycott Causes Surge in Loss” melaporkan bahwa KFC Indonesia mempercepat penutupan gerainya untuk menekan kerugian besar akibat boikot produk Israel yang semakin gencar di Indonesia.

“KFC Indonesia telah mempercepat penutupan gerai dan melakukan PHK untuk menekan kerugian yang terus meningkat akibat kampanye boikot terhadap produk yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel,” demikian penjelasan SCMP.

Dalam laporannya, SCMP mengungkapkan bahwa KFC Indonesia mengalami kerugian hingga USD35,2 juta atau sekitar Rp557,08 miliar pada kuartal III-2024.

Baca juga: Gegara Ini KFC Tutup 47 Gerai, Rugi Besar dan PHK 2 Ribu Lebih Karyawan

The Star dari Malaysia turut menyoroti hal serupa. Mereka melaporkan bahwa kerugian besar yang dialami KFC Indonesia sebagai dampak boikot ini menyebabkan perusahaan harus merumahkan lebih dari 2.000 karyawan.

“Dampak dari situasi ini mendorong perusahaan untuk menutup 47 gerai dan merumahkan 2.274 pekerja dalam setahun terakhir,” tulis The Star dalam artikel berjudul “KFC Indonesia Shutters Numerous Outlets, Lay Off Thousands of Employees After Massive Loss in 2024.”

Sementara itu, Media Vietnam VN Express menyoroti hal ini berbeda dari SCMP dan The Star. Mereka melaporkan bahwa penutupan gerai KFC Indonesia lebih banyak dipicu oleh dampak berkepanjangan dari pandemi Covid-19.

Berkurang jadi 715 Gerai

Dalam artikel berjudul “KFC Indonesia Shutters 47 Outlets, Lays Off Thousands Employee”, VN Express menjelaskan bahwa jumlah gerai KFC Indonesia telah berkurang dari 762 gerai pada 2023 menjadi 715 gerai pada 2024.

“Pihak FAST menyebutkan bahwa penurunan ini terkait dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih. Krisis Timur Tengah saat ini turut memperparah situasi,” demikian laporan VN Express.

Baca juga: Setelah Tutup 97 Gerai, KFC Tunda Bayar Gaji dan THR Karyawan

Sebelumnya, PT Fast Food Indonesia yang mengelola jaringan KFC di Indonesia dilaporkan mengalami kerugian besar hingga kuartal III-2024.

Selain akibat dampak pandemi yang berkepanjangan, situasi pasar yang semakin tidak stabil karena krisis Timur Tengah turut memengaruhi operasional perusahaan. Dalam situasi ini, KFC Indonesia menjadi salah satu sasaran boikot masyarakat yang semakin meluas. (*)

Related Posts

News Update

Top News