PASAR saham terombang-ambing pekan ini. Sebagian besar pasar berayun tajam antara kenaikan dan penurunan karena meningkatnya risiko politik di seluruh dunia, akibat perkembangan isu Trump, dan masalah Brexit.
Investor dalam negeri pun kini fokus pada Pilkada DKI, yang diperkirakan masih akan menahan pasar untuk bergerak secara normal. Artinya secara jangka pendek, posisi pasar saham masih dihantui sentimen yang datang baik dari luar maupun dalam negeri.
Baca juga: Pasar Saham Global Tingkatkan Kewaspadaan
Analis ForexTime Lukman Otunuga mengungkapkan, kondisi pasar Asia yang bervariasi sendiri di hari kemarin karena sentimen risiko investor oleh segala masalah seputar Trump.
Harga minyak yang lemah berpotensi memicu penghindaran risiko sehingga pasar Eropa dapat mengalami tekanan jual di jangka pendek.
Wall Street terus terganggu oleh ketidakpastian Trump dan sensivitas saham Amerika berpotensi meningkat karena investor mencari isyarat tentang kebijakan yang akan diperkenalkan Presiden AS Donald Trump pekan ini. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, dari total jumlah investor pasar modal… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebelumnya telah menetapkan kebijakan tarif resiprokal terhadap… Read More
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More