Ancaman bahwa kebijakan proteksionisme akan berdampak pada pertumbuhan global dan ketidakpastian politik secara umum mengganggu selera risiko, sehingga pasar saham rentan mengalami penurunan tajam dalam jangka menengah hingga jangka panjang.
Ketidakpastian global dan perkembangan isu seputar Trump dapat menimbulkan gelombang penghindaran risiko. “Karena itu, IHSG dan saham pasar berkembang lainnya dapat dihantam tekanan jual,” jelasnya di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.
Baca juga: Pasar Global Tunggu Kebijakan Trump
Di sisi lain seputar komoditas, harga minyak mentah WTI menghadapi penurunan lebih rendah lagi pada perdagangan kemarin karena peningkatan persediaan minyak AS yang mencengangkan dan penurunan permintaan China memperbesar kekhawatiran tentang masalah kelebihan suplai serius di pasar global.
Bangkitnya minyak serpih (shale oil) AS di tengah peningkatan minyak dapat mengacaukan upaya anggota OPEC dan Non-OPEC untuk mengatasi masalah besarnya suplai global, sehingga harga minyak tetap rentan mengalami penurunan.
Kesepakatan pemangkasan produksi OPEC terancam gagal di masa mendatang apabila minyak serpih AS terus digenjot. Breakdown di bawah USD52 dapat memicu aksi jual lebih lanjut menuju USD51. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Juru Bicara DPP PDI Perjuangan (PDIP), Chico Hakim, mengaku belum menerima informasi resmi terkait… Read More
Jakarta - Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More
Jakarta – Para pekerja Sritex Group mengungkapkan kekecewaannya atas putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak… Read More
Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah,… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan penjelasan terbaru terkait rencana masuknya investor baru untuk mengakuisisi Bank… Read More
Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengungkapkan bakal ada potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang… Read More