Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, stabilitas sistem keuangan nasional masih tetap terjaga yang ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan kinerja pasar keuangan yang semakin positif.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, ketahanan sistem perbankan ini tercermin pada rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 21,7% pada Februari 2016.
Sementara itu, kata Tirta, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2016 tercatat sebesar 6,9% year-on-year (yoy), atau relatif sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,8% (yoy).
Namun, dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit mengalami penurunan, dari 9,6% (yoy) pada Januari 2016 menjadi 8,2% (yoy) pada Februari 2016 dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di kisaran 2,9% (gross) atau 1,5% (net).
Sedangkan Di sisi lain, pelonggaran kebijakan moneter melalui penurunan BI Rate dan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer mulai berdampak pada membaiknya likuiditas dan penurunan suku bunga perbankan.
“Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam mendorong pertumbuhan kredit perbankan ke depan,” ujar Tirta, di Jakarta, Kamis, 21 April 2016. (*)