Jakarta – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (18/10) diprediksi akan menguat seiring dengan kesepakatan keluarnya negara Inggris dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah British Exit (Brexit).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta. Dirinya menjelaskan, kesepakatan tersebut menbuat dollar melemah terhadap mata uang lainnya.
“Ada potensi rupiah menguat lagi karena sentimen positif dari potensi tercapainya kesepakatan BREXIT,” kata Ariston di Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019.
Dirinya menjelaskan, pada Kamis waktu setempat, Uni Eropa akhirnya bersepakat dengan Inggris dalam hal pemisahan Inggris dari blok kawasan tersebut. Negosiasi Brexit sendiri sebelumnya telah melalui jalan panjang selama 18 bulan.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi penguatan rupiah ialah adanya perkiraan pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed).
“USD terhadap IDR berpotensi bergerak di kisaran Rp14.100/US$ hingga Rp14.190/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini (18/10) Kurs Rupiah berada di level Rp14.144/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (17/10) yang masih berada di level Rp14.155/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (18/10) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.140/ US$ terus menguat dari posisi Rp14.172/US$ pada perdagangan kemarin (17/10). (*)
Editor: Rezkiana Np