Jakarta–Kereta api cepat Jakarta–Bandung yang akan mulai dibangun (groundbreaking) pada 21 Januari 2016 ini, akan menghubungkan jalur dari ruas Halim (Jakarta) hingga Gedebage (Bandung).
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengakui, untuk di Bandung, pihaknya masih melakukan kajian antara Gedebage atau Tegal Luar. Meski Wilayah Tegal Luar dan Gedebage sama-sama berada di Kabupaten Bandung, namun ada perbedaan letak atau posisinya.
“Bedanya Tegal Luar sebelah kanan tol kalau Gedebage sebelah kiri tol ya, itu bedanya,” ujar Aher saat Rapat Terbatas, di kantor Presiden, seperti dikutip dari laman Setkab, di Jakarta, Selasa, 5 Januari 2016.
Dia menjelaskan, setelah tiba di kabupaten Bandung, baik itu di Gedebage maupun di Tegal Luar, tentu tidak selesai sampai di situ, karena para penumpang atau masyarakat, yang menggunakan jasa kereta cepat Bandung-Jakarta harus melanjutkan perjalanannya dengan moda transportasi lainnya.
“Jadi, diperlukan kereta ringan atau light rail transit (LRT) untuk Bandung Raya, sementara di Kota Bandung dulu akan segera diselesaikan secara bersama-sama. Tetapi kemudian karena Bandung ini sudah seperti Jakarta Raya ya Jabodetabek ya, seperti LRT Jakarta kan, Jakarta dengan Tangerang, dengan Bekasi, dengan Depok, dan dengan Bogor,” terang Aher.
Oleh sebab itu, kata dia, pada saat bersamaan, ketika ada LRT di Bandung yang akan terintegrasi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, maka yang terhubung dan terkoneksi tidak hanya Kota Bandung, tetapi juga kabupaten/kota sekitarnya, atau biasa di sebut dengan Bandung Raya.
“Jadi ada Kota Bandung, ada Kabupaten Bandung, ada Kabupaten Bandung Barat, ada kota Cimahi, ada Kabupaten Sumedang, itulah yang disebut dengan Bandung Raya,” tukas Aher.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menambahkan, kereta cepat ini dimulai dari Halim ke Bandung. Di Halim, kata Djarot, menggunakan lahannya Kementerian Pertahanan. Sehingga tugas Jakarta adalah mengintegrasikan kereta api cepat ini dengan stasiun Manggarai.
Menurutnya, kereta cepat Jakarta–Bandung ini nantinya akan terintegrasi dengan kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai. “Kami akan sediakan bus Trans Jakarta, kita integrasikan dengan Trans Jakarta, termasuk kita integrasikan dengan LRT,” ucap Djarot.
Sedangkan terkait dengan masalah perizinan, zonasi, merut Wagub DKI, pihaknya sudah mengajukan izin untuk zonasi pembangunan high speed rail kepada Kementerian Perhubungan. Sehingga diharapkan pada tanggal 14 Januari ini sudah selesai semua.
“Kita harapkan dengan adanya kereta api cepat Jakarta-Bandung, maka akan mampu mengurangi beban lalu lintas, baik itu di jalan tol maupun di Jakarta,” tutup Djarot. (*) Rezkiana Nisaputra