Jakarta – Rapat Kerja Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Pemerintah dalam penetapan asumsi makro berjalan alot. Dua fraksi DPR yakni Gerindra dan PKS tidak menyetujui asumsi nilai tukar yang ditetapkan oleh pemerintah pada angka Rp 14.400 per dollar Amerika Serikat (AS).
Heri Gunawan selaku Anggota Fraksi Gerindra komisi XI menetapkan angka kurs Rp14.500 per dollar AS untuk target nilai tukar dalam RAPBN 2019. Angka itu dinilai lebih realistis ditengah ketidakpastian global.
“Yang pasti kita melihat realistis yang ada. Karena Bu menteri mengatakan APBN yang realistis. Kalau kita tetapkan Rp14.400 saat ini saja sudah Rp14.700 apa itu realistis?,” kata Heri di Kompleks DPR RI Jakarta, Kamis 13 September 2018.
Baca juga: Kemenkeu Beberkan 4 Fokus Utama RAPBN 2019
Dalam rapat tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah menelaah lebih dalam mengenai nilai tukar pada RAPBN- 2019. Dirinya menyebut, angka tersebut cukup realistis ditengah ketidakpastian global.
“Kami anggap dengan Rp14.400, dan BI telah sampaikan dinamika fluktuasi diharapkan lebih kecil dari tahun ini. Kami menerima range yang disampaikan BI,” kata Sri Mulyani.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi telah menjabarkan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk tahun 2019 pada 16 Agustus 2018 lalu. Di mana pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,3%, serta inflasi pada target 3,5% plus/minus 1%.
Sementara nilai tukar Rupiah diasumsikan Rp14.400 per dolar AS, suku bunga SPN 3 bulan rata-rata 5,3%, dan harga minyak mentah Indonesia diasumsikan USD70 per barel. (*)