Moneter dan Fiskal

Kenaikan Bunga Acuan Akan Bunuh Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta — Ditengah ketidakpastian ekonomi global dan masih terus melemahnya nilai tukar (kurs) Rupiah, Bank Indonesia (BI) diimbau untuk tidak menaikan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate miliknya.

Analis dan juga Director for Investment Strategi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat bahkan menyebut, bila BI menaikan suku bunganya akan membunuh pertumbuhan ekonomi.

“BI itu suku bunga acuannya 5,5 persen, itu sudah lebih tinggi dari inflasi dan dari proyeksi pertumbuhan ekonomi. Jadi kalau BI ninaikin terus itu sama saja membunuh pertumbuhan ekonomi,” kata Budi di Graha CIMB Niaga Jakarta, Kamis 6 September 2018.

Walau begitu, dirinya juga memprediksi bank sentral Amerika masih berpeluang kembali menaikkan suku bunganya hingga akhir tahun. Namun dirinya menyebut The Fed masih memiliki jurus lain untuk memperkuat ekonominya.

“The Fed itu bisa saja nurunin likuiditasnya, jadi saya maksud Fed jurusnya banyak. Salah satu yang diwaspadai misal pertumbuhan gaji di Amerika tumbuh 2,7 persen, kalau upah naik the Fed akan ketatin suku bunga,” kata Budi.

Sebelumnya, sepanjang 2018 BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 125 bps pada bulan Mei Juni dan Agustus sehingga kini berada di level 5,5%. Namun sepertinya kebijakan tersebut belum dapat memulihkan nilai tukar rupiah.

Sebagai informasi saja, berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada hari ini (6/9) berada di angka Rp14.891 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan hari sebelumnya (5/9) yang ada di angka Rp14.927 per dolar AS.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

3 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

9 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

10 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

10 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

11 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago