Jakarta–Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak Desember lalu telah menyelesaikan seluruh tender proyek Tahun Anggaran 2016. Diharapkan, pada Kamis (14/1) lusa, akan dilakukan penandatanganan kontrak atas proyek-proyek yang sudah ditenderkan itu.
“Mungkin tidak sampai Rp1 triliun tahap pertama tapi bulan Februari yang seluruh ditenderkan, kira-kira jumlahnya Rp6 triliunan akan ditandatangani. Itu artinya mulai Januari kita sudah mulai kegiatan project, sudah mulai bayar uang muka dan serapannya. Jadi jauh lebih baik daripada yang dulu,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Istana seperti di kutip dari laman Setkab, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2016.
Menurut Sudirman, jumlah proyek yang sudah ditenderkan mencapai sekitar 200-an. “Tentu sesuai dengan subsektor yang ada. Ada listrik, EBT, air, migas, mineral dan batubara (minerba) sedikit karena minerba investasi pemerintah tidak banyak,” tukasnya.
Dirinya memastikan, bahwa proyek yang sumber dananya berasal dari APBN tersebut, hampir seluruhnya diserahkan atau dikerjakan oleh pemain nasional. Kalau investasi tahun ini, Kementerian ESDM memasang target Rp700 triliun, di luar APBN.
Saat ditanya mengenai kesiapan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dia menegaskan, secara teknologi dan pengetahuan harus dijaga. Karena itu, harus ada usaha-usaha meningkatkan dan mengembangkan. Tapi sebagai project komersial, dirasa belum begitu mendesak, karena Indonesia masih punya potensi energi baru-terbarukan yang cukup besar yang belum dieksplorasi.
“Jadi, hitungan kita punya 300 megawatt potensi yang terdiri dari hidro, kemudian angin, terus arus laut, matahari, dan juga geotermal. Itu yang akan diprioritaskan di lima tahun ke depan. Jadi kita belum punya time line kapan sebaiknya membangun itu,” tutup Sudirman. (*) Rezkiana Nisaputra