Jakarta–Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun 2018 mentargetkan dapat menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) ke 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di Indonesian.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kementerian Sosial Andi ZA Dulung mengungkapkan, program PKH masih menjadi prioritas Kementerian Sosial di tahun 2018.
“Pada tahun 2017 ini, Program Keluarga Harapan (PKH) ini sudah menjangkau 6 juta KPM. Angka tersebut akan bertambah tentunya di 2018 kelak. Kami targetkan dapat menjangkau 10 juta KPM,” ungkap Andi saat menghadiri Lokakarya “Pemanfaatan Teknologi untuk Peningkatan program bantuan sosial” di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017.
Selain itu, dalam penyaluran bantuan sosial ini pemerintah juga akan menerapkan penyaluran secara nontunai bagi mendukung inklusi keuangan di masyarakat.
“Kita akan dorong penyaluran bantuan ini dengan nontunai salah satunya pada beras sejahtera (Rastra) yang akan kami konversikan ke Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) dengan memanfaatkan jaringan perbankan milik Himbara” jelas Andi.
Dirinya menyebut, saat ini bank Himbara yang memegang peran paling banyak untuk menyalurkan bantuan sosial ialah bank BRI dan BNI yang hampir menyentuh pelosok daerah di pulau Jawa maupun di luar Jawa.
“Bila BNI itu banyak di Jawa, diluar Jawa malah banyak BRI. Namun sekarang diluar Jawa juga ada Mandiri dan BTN. Kita berpikirnya kan bank yang punya satelit bisa aktif di luar Jawa,” jelas Andi.
Seperti diketahui, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2018) Kementerian Sosial sendiri akan menerima anggaran sebesar Rp 34 triliun. (*)
Editor: Paulus Yoga