Kemenkop Dorong Hilirisasi Sawit Melalui Koperasi Sekunder Merah Putih

Kemenkop Dorong Hilirisasi Sawit Melalui Koperasi Sekunder Merah Putih

Poin Penting

  • Kemenkop dorong hilirisasi sawit melalui Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ) dengan lahan 6.000 hektare untuk mendirikan pabrik CPO.
  • Penguatan kapasitas, digitalisasi, dan pembiayaan jadi fokus utama, termasuk pendampingan usaha, pendaftaran di Simkopdes, serta penyusunan rencana bisnis.
  • Bimtek di Kotawaringin Barat diikuti puluhan Kopdes Merah Putih untuk memperkuat hilirisasi komoditas unggulan yang diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.

Jakarta – Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong program hilirisasi kelapa sawit melalui Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ). Koperasi ini didirikan oleh tujuh koperasi primer untuk membangun pabrik CPO berbasis konsolidasi masyarakat dengan luas lahan 6.000 hektare.

Langkah ini bertujuan memberi nilai tambah dan kepastian pasar bagi pekebun sawit. Dengan begitu, Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang bergerak di komoditas sawit diharapkan dapat terlibat dalam rantai pasok sawit nasional yang berkelanjutan.

Sebagai upaya mewujudkan program hilirisasi komoditas unggulan bagi Kopdes Merah Putih di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kemenkop menyoroti beberapa langkah penting.

Pertama, peningkatan kapasitas produksi dengan teknologi pengolahan yang tepat guna agar produk KDKMP bernilai tambah tinggi.

“Penguatan kapasitas pengurus Kopdes Merah Putih menjadi prioritas. Langkah ini didukung dengan kehadiran Pendamping Usaha (Business Assistant) untuk seluruh Kopdes Merah Putih, khususnya yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat,” kata Deputi Pengembangan Usaha Koperasi yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Produksi Kemenkop Elviandi, dalam keterangannya, dikutip, Minggu, 28 September 2025.

Baca juga: Pemerintah Percepat Pencairan Kredit Bank Himbara untuk Kopdes Merah Putih

Kedua, mendorong digitalisasi Kopdes Merah Putih, dari 94 Kopdes Merah Putih yang sudah terdata, masih ada sejumlah 21 Kopdes Merah Putih yang perlu didorong untuk segera mendaftar dalam sistim Simkopdes sebagai pintu masuk ke akses pembiayaan.

Ketiga, lanjut Elviandi, akses pembiayaan bagi Kopdes Merah Putih perlu memiliki rencana bisnis, proposal bisnis yang sesuai dengan potensi desa.

“Kemudian, semua pihak seperti LPDB, Agriterra, pemerintah kabupaten dapat terus mendorong KSMJ untuk menjadi salah satu piloting program hilirisasi berbasis kelapa sawit,” ulas Elviandi.

Keempat, perlunya standarisasi produk Kopdes Merah Putih agar mutu terjamin dan mampu bersaing di pasar.

“Ini semua sebagai upaya untuk mendorong perkembangan usaha Kopdes Merah Putih melalui hilirisasi komoditas unggulan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,” ungkap Elviandi.

Penguatan Kapasitas dan Ekonomi Desa

Kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) ini diikuti secara luring oleh 60 Kopdes Merah Putih dan Koperasi Sekunder KSMJ beserta 7 koperasi primernya, serta lebih dari 40 Kopdes yang hadir secara daring.

Baca juga: Menkop Ferry Pastikan Kopdes Merah Putih Siap Operasi Oktober 2025

Dalam Bimtek Pengembangan Usaha KDKMP melalui Hilirisasi Komoditas Unggulan, Elviandi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman pengurus dan anggota Kopdes Merah Putih dalam mengidentifikasi serta mengembangkan usaha berbasis hilirisasi komoditas unggulan daerah.

“Pelaksanaan kegiatan ini juga diharapkan dapat menentukan piloting dalam mendorong program Hilirisasi Komoditas unggulan di Kopdes Merah Putih,” imbuh Elviandi.

Lebih dari itu, melalui Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengurus Kopdes Merah Putih dalam mengembangkan potensi hilirisasi komoditas yang akan berkontribusi besar pada tumbuhnya perekonomian masyarakat desa dan kelurahan.

Sebagaimana diketahui, daerah kabupaten Kotawaringin Barat memiliki potensi kelapa sawit yang besar, yang saat ini diprioritaskan pada pembangunan pabrik Crude Palm Oil (CPO) karena dari CPO dapat diolah lebih lanjut menjadi produk lainnya seperti minyak goreng kemasan, sabun, kosmetik, hingga energi biomassa.

“Selain itu, terdapat pula potensi komoditas lainnya yang bisa dikembangkan melalui Kopdes Merah Putih,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62