Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyatakan bahwa utang pemerintah masih terjaga dengan baik. Direktur Surat Utang Negara DJPRR, Deni Ridwan mengatakan sepanjang sejarah Indonesia tidak pernah mengalami gagal bayar utang. Hal Ini dibuktikan di mana Indonesia yang masih mampu membayar bunga dan utang pokoknya.
“Alhamdulilah, sejarah Indonesia kita tidak pernah default atau gagal bayar utang,” ujar Deni dalam acara Money Talks CNBC Indonesia “Amankah Utang Pemerintah Saat Ini?”, Rabu 14 Juni 2023.
Deni mengakui bahwa utang pemerintah saat ini levelnya memang paling tinggi sejak zaman Presiden Soekarno. Hal itu seimbang dengan pertumbuhan ekonomi yang juga tinggi sejak kemerdekaan Indonesia, sehingga meskipun utang meningkat, namun kemampuan negara juga meningkat.
“Saat ini size ekonomi kita atau PDB kita juga tertinggi sejak indonesia merdeka. Jadi utang meningkat tetapi kemampuan kita juga meningkat,” jelas Deni
Lebih lanjut, Deni pun kembali menegaskan selama APBN mengalami defisit, artinya pendapatan negara masih lebih kecil dibandingkan belanja.
“Maka nominal utang kita akan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jadi, utang itu akan terus meningkat lebih tinggi dari sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan masa kemerdekaan,” tegasnya.
Seperti diketahui, Kemenkeu melaporkan hingga Aprill 2023, pemerintah telah menarik utang Rp243,9 triliun melalui surat utang dan pinjaman. Adapun, penarikan utang melalui SBN mencapai Rp240 triliun atau 68,8%. Sementara itu, utang dari pinjaman mencapai Rp3,9 triliun atau tumbuh 72,7%. (*)
Editor: Galih Pratama