Jakarta – Kementerian Keuangan optimis kinerja investasi Indonesia tetap moncer di tengah tahun politik 2024. Kepala BKF, Febrio Kacaribu mengaku, pihaknya sudah memperhitungkan dampak pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) terhadap kinerja investasi Indonesia.
“Kami sudah memperhitungkan masalah Pemilu. Banyak orang mengatakan Pemilu menimbulkan ketidakpastian, ini ada benarnya, tapi mungkin tahun ini agak berbeda,” kata Febrio di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu 31 Mei 2023.
Febrio mengungkapkan, konsumsi masyarakat di tahun politik 2024 akan melesat. Ditopang oleh tingginya aktivitas kampanye yang melibatkan jutaan orang.
Baca juga: Bauran Kebijakan BI Diklaim Mampu Kendalikan Inflasi, Masa Iya?
Lebih lanjut, Febrio mengatakan Indonesia tengah berada dalam momentum investasi terbaik. Hal tersebut tercermin dari banyaknya penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal pada kuartal I 2023.
“Data Global IPO Watch kuartal I 2023 menunjukkan Indonesia berada di peringkat keempat pada 10 negara dengan IPO teratas pada kuartal I 2023 ditopang permintaan komoditas yang digunakan dalam baterai untuk kendaraan listrik. Belum pernah terjadi Indonesia ada di atas Hong Kong dan Jepang. Ini menjadi sinyal bahwa minat investasi tetap tinggi meski kita ada Pemilu sampai tahun depan,” jelas Febrio.
Tak hanya itu, Febrio mengeklaim pengelolaan ekonomi Indonesia sangat tangguh. Hal itu membuat Indonesia lebih unggul dibandingkan negara lain.
Pengelolaan ekonomi Indonesia yang baik tercermin dari nilai tukar rupiah yang mengalami apresiasi terhadap dolar AS. Di saat mata uang negara lain mengalami depresiasi.
“Jadi, kombinasi kinerja ekonomi dan tata kelola investasi yang kredibel itu membuat investor banyak masuk,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama