Semarang – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga awal Juli 2024 telah berhasil membantu Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) untuk melaksanakan empat proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Ubaidi S Hamidi mengatakan proyek tersebut di antaranya, Proyek KPBU SPAM Regional Umbulan di Jawa Timur, Proyek KPBU SPAM Kota Bandar Lampung, Proyek KPBU SPAM Semarang Barat dan Proyek KPBU SPAM Kota Pekanbaru.
“Proyek tersebut dengan total nilai investasi sekitar Rp4,6 triliun,” kata Ubaidi di Semarang, dikutip, Jumat 19 Juli 2024.
Baca juga: Kemenkeu Siapkan 3 Proyek KPBU SPAM, Target Investasi Rp3,8 Triliun
Ubaidi mengatakan proyek ini ditargetkan dapat berkontribusi menambah 500.000 capaian sambungan rumah untuk penyediaan air minum ke masyarakat.
Adapun keempat proyek KPBU SPAM tersebut mendapatkan dukungan pemerintah penuh, yaitu disiapkan dan ditransaksikan dengan menggunakan fasilitas Project Development Facility (PDF) dengan total senilai Rp115,6 miliar.
Selain itu, empat proyek itu juga mendapatkan fasilitas Penjaminan Pemerintah melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastuktur (BUPI) dan mendapatkan fasilitas Viability Gap Fund (VGF) senilai Rp1,19 triliun untuk tiga proyek SPAM.
Baca juga: Kemenkeu: Hilirisasi Jadi Solusi di Tengah Perlambatan Ekonomi
Sebagai informasi, Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Transaksi (Project Development Facility/PDF) berfokus pada penyiapan business case proyek SPAM yang bankable dari aspek penyiapan lahan, perizinan, revenue stream serta spesifikasi layanan yang memadai sehingga proyek SPAM siap untuk ditawarkan dan menarik bagi investor dan lenders.
Kemudian, Pemberian Dana Dukungan Kelayakan atau (Viability GapFund/VGF) bertujuan untuk meningkatkan kelayakan proyek dan berdampak langsung pada sisi tarif air minum yang terjangkau kepada masyarakat. (*)
Editor: Galih Pratama